Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf 1-89 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio)

Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf 1-89 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio)  1

 



Audio Surat Az-Zukhruf 1-89


1





حٰمۤ ۚ





ā mīm.



ā Mīm.





2





وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ ۙ





Wal-kitābil-mubīn(i).



Demi Kitab (Al-Qur’an)
yang jelas,





3





اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ
تَعْقِلُوْنَۚ





Innā ja‘alnāhu
qur'ānan ‘arabiyyal la‘allakum ta‘qilūn(a).



sesungguhnya Kami
menjadikannya sebagai Al-Qur’an yang berbahasa Arab agar kamu mengerti





4





وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ ۗ





Wa innahū fī
ummil-kitābi ladainā la‘aliyyun
akīm(un).



dan sesungguhnya
(Al-Qur’an) itu berada di dalam Ummul Kitāb (Lauhulmahfuz) di sisi Kami,
benar-benar (bernilai) tinggi, dan penuh hikmah.





5





اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا
مُّسْرِفِيْنَ





Afa naribu ‘ankumuż-żikra afan an kuntum qaumam musrifīn(a).



Apakah Kami akan
menahan (turunnya) Al-Qur’an dan mengabaikanmu (hanya) karena kamu kaum yang
melampaui batas?





6





وَكَمْ اَرْسَلْنَا مِنْ نَّبِيٍّ فِى الْاَوَّلِيْنَ





Wa kam arsalnā min
nabiyyin fil-awwalīn(a).



Betapa banyak nabi
yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.





7





وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ
يَسْتَهْزِءُوْنَ





Wa mā ya'tīhim min
nabiyyin illā kānū bihī yastahzi'ūn(a).



Setiap kali seorang
nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.





8





فَاَهْلَكْنَآ اَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشًا وَّمَضٰى مَثَلُ
الْاَوَّلِيْنَ





Fa ahlaknā asyadda
minhum ba
syaw wa maā maalul-awwalīn(a).



Oleh karena itu, Kami
membinasakan orang-orang yang lebih kuat dari mereka (kaum musyrik Quraisy) dan
telah berlalu contoh (kehancuran) umat-umat terdahulu.





9





وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ
لَيَقُوْلُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيْزُ الْعَلِيْمُۙ





Wa la'in sa'altahum
man khalaqas-samāwāti wal-ar
a layaqūlunna khalaqahunnal-‘azīzul-‘alīm(u).



Jika kamu menanyakan
kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi,” pastilah mereka
akan menjawab, “Yang menciptakannya adalah Zat Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.





10





الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّجَعَلَ لَكُمْ
فِيْهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ۚ





Allażī ja‘ala
lakumul-ar
a mahdaw wa ja‘ala lakum fīhā subulal la‘allakum
tahtadūn(a).



(Dialah)
yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan menjadikan jalan-jalan
di atasnya untukmu agar kamu mendapat petunjuk.





11





وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ
فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ





Wal-lażī nazzala
minas-samā'i mā'am biqadar(in), fa'ansyarnā bihī baldatam maitā(n), każālika
tukhrajūn(a).



Yang menurunkan air
dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri
yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).





12





وَالَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ
الْفُلْكِ وَالْاَنْعَامِ مَا تَرْكَبُوْنَۙ





Wal-lażī
khalaqal-azwāja kullahā wa ja‘ala lakum minal-fulki wal-an‘āmi mā tarkabūn(a).



(Dialah)
yang menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan dan menjadikan kapal laut
untukmu serta hewan ternak untuk kamu tunggangi





13





لِتَسْتَوٗا عَلٰى ظُهُوْرِهٖ ثُمَّ تَذْكُرُوْا نِعْمَةَ
رَبِّكُمْ اِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُوْلُوْا سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ
لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَۙ





Litastawū ‘alā uhūrihī umma tażkurū ni‘mata rabbikum iżastawaitum ‘alaihi
wa taqūlū sub
ānal-lażī sakhkhara lanā hāżā wa mā kunnā lahū
muqrinīn(a).



agar kamu dapat duduk
di atas punggungnya. Kemudian jika kamu sudah duduk (di atas punggung)-nya,
kamu akan mengingat nikmat Tuhanmu dan mengucapkan, “Maha Suci Zat yang telah
menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya.





14





وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ





Wa innā ilā rabbinā
lamunqalibūn(a).



Sesungguhnya kami
pasti akan kembali kepada Tuhan kami.”





15





وَجَعَلُوْا لَهٗ مِنْ عِبَادِهٖ جُزْءًا ۗاِنَّ الْاِنْسَانَ
لَكَفُوْرٌ مُّبِيْنٌ ۗ ࣖ





Wa ja‘alū lahū min
‘ibādihī juz'ā(n), innal-insāna lakafūrum mubīn(un).



Mereka menjadikan
sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya.
676) Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar (nikmat
Tuhan) yang nyata.



Catatan
Kaki



676) Orang-orang musyrik mengatakan bahwa malaikat
adalah anak perempuan Allah. Padahal, malaikat itu sebagian dari makhluk dan
ciptaan-Nya.





16





اَمِ اتَّخَذَ مِمَّا يَخْلُقُ بَنٰتٍ وَّاَصْفٰىكُمْ
بِالْبَنِيْنَ ۗ





Amittakhażū mimmā
yakhluqu banātiw wa a
fākum bil-banīn(a).



Patutkah Dia mengambil
anak perempuan dari sebagian yang telah Dia ciptakan dan memilihkan anak
laki-laki untukmu?





17





وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمٰنِ مَثَلًا
ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌ





Wa iżā busysyira aaduhum bimā araba lir-ramāni maalan alla wajhuhū muswaddaw wa huwa kaīm(un).



Apabila salah seorang
di antara mereka diberi kabar gembira tentang sesuatu (kelahiran anak
perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih,
jadilah wajahnya merah padam karena menahan sedih (dan marah).





18





اَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ
غَيْرُ مُبِيْنٍ





Awamay yunasysya'u
fil-
ilyati wa huwa fil-khiāmi gairu mubīn(in).



Apakah patut (menjadi
anak Allah) orang yang tumbuh dan berkembang (dengan tabiat) selalu berhias
diri, sedangkan dia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas dalam
pertengkaran.
677)



Catatan
Kaki



677) Ayat ini menggambarkan keadaan perempuan Arab
pada waktu Al-Qur’an diturunkan. Mereka hanya dijadikan perhiasan atau tidak
diberi kesempatan dalam pendidikan sehingga kurang pengetahuannya serta tidak
mampu bersikap tegas dan jelas.





19





وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ
اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْـَٔلُوْنَ





Wa
ja‘alul-malā'ikatal-lażīna hum ‘ibādur ra
māni ināā(n), asyahidū khalqahum, satuktabu syahādatuhum wa yus'alūn(a).



Mereka menganggap para
malaikat, hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu, berjenis perempuan.
Apakah mereka menyaksikan penciptaannya? Kelak kesaksian (yang mereka karang
sendiri itu) akan dituliskan dan akan dimintakan pertanggungjawaban.





20





وَقَالُوْا لَوْ شَاۤءَ الرَّحْمٰنُ مَا عَبَدْنٰهُمْ ۗمَا لَهُمْ
بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ اِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَۗ





Wa qālū lau syā'ar-ramānu mā ‘abadnāhum, mā lahum biżālika min ‘ilm(in), in hum illā
yakhru
ūn(a).



Mereka berkata,
“Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak
menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun
tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga belaka.





21





اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا مِّنْ قَبْلِهٖ فَهُمْ بِهٖ
مُسْتَمْسِكُوْنَ





Am ātaināhum kitābam
min qablihī fahum bihī mustamsikūn(a).



Apakah kami pernah
memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya (Al-Qur’an), lalu mereka
berpegang teguh (pada kitab itu)?





22





بَلْ قَالُوْٓا اِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى اُمَّةٍ
وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّهْتَدُوْنَ





Bal qālū innā wajadnā
ābā'anā ‘alā ummatiw wa innā ‘alā ā
ārihim muhtadūn(a).



Bahkan, mereka
berkata, “Sesungguhnya kami telah mendapati nenek moyang kami menganut suatu
agama dan kami hanya mengikuti jejak mereka.”





23





وَكَذٰلِكَ مَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ
نَّذِيْرٍۙ اِلَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى
اُمَّةٍ وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّقْتَدُوْنَ





Wa każālika mā arsalnā
min qablika fī qaryatim min nażīr(in), illā qāla mutrafūhā, innā wajadnā
ābā'anā ‘alā ummatiw wa innā ‘alā ā
ārihim muqtadūn(a).



Demikian juga ketika
Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Nabi Muhammad) ke
suatu negeri. Orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata,
“Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan kami
hanya mencontoh jejak mereka.”





24





۞ قٰلَ اَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِاَهْدٰى مِمَّا وَجَدْتُّمْ عَلَيْهِ
اٰبَاۤءَكُمْۗ قَالُوْٓا اِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ





Qāla awalau ji'tukum
bi'ahdā mimmā wajattum ‘alaihi ābā'akum, qālū innā bimā ursiltum bihī
kāfirūn(a).



Dia (pemberi peringatan)
berkata, “Masihkah kamu (mengikuti jejak nenek moyangmu), sekalipun aku membawa
(agama) yang lebih baik panduannya daripada apa yang kamu peroleh dari nenek
moyangmu itu?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami (tetap) mengingkari
kerasulanmu.”





25





فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُكَذِّبِيْنَ ࣖ





Fantaqamnā minhum fanur kaifa kāna ‘āqibatul-mukażżibīn(a).



Lalu kami membinasakan
mereka. Maka, perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(kebenaran).





26





وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖٓ اِنَّنِيْ
بَرَاۤءٌ مِّمَّا تَعْبُدُوْنَۙ





Wa iż qāla ibrāhīmu
li'abīhi wa qaumihī innanī barā'um mimmā ta‘budūn(a).



(Ingatlah)
ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu sembah,





27





اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ فَاِنَّهٗ سَيَهْدِيْنِ





Illāl-lażī faaranī fa'innahū sayahdīn(i).



kecuali (kamu
menyembah) Allah yang menciptakanku. Sesungguhnya Dia akan memberi petunjuk
kepadaku.”





28





وَجَعَلَهَا كَلِمَةً ۢ بَاقِيَةً فِيْ عَقِبِهٖ لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُوْنَۗ





Wa ja‘alahā kalimatam
bāqiyatan fī ‘aqibihī la‘allahum yarji‘ūn(a).



Dia (Ibrahim)
menjadikannya (kalimat tauhid) perkataan yang kekal pada keturunannya agar
mereka kembali (kepadanya).
678)



Catatan
Kaki



678) Nabi Ibrahim a.s. menjadikan kalimat tauhid
sebagai pegangan bagi keturunannya sehingga kalau di antara mereka ada yang
mempersekutukan Allah, mereka diharapkan segera kembali pada tauhid itu.





29





بَلْ مَتَّعْتُ هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى جَاۤءَهُمُ
الْحَقُّ وَرَسُوْلٌ مُّبِيْنٌ





Bal matta‘tu hā'ulā'i
wa ābā'ahum
attā jā'ahumul-aqqu wa rasūlum mubīn(un).



Bahkan Aku telah
memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan nenek moyang mereka sampai
kebenaran (Al-Qur’an) datang kepada mereka beserta seorang Rasul yang memberi
penjelasan.
679)



Catatan
Kaki



679) Sebagian keturunan Nabi Ibrahim a.s.
melupakan tauhid serta tidak mensyukuri kenikmatan dan kehidupan yang
dianugerahkan Allah. Allah tidak segera mengazab mereka. Sebaliknya, Allah
memberi mereka kenikmatan hingga Dia menurunkan Al-Qur’an serta mengutus
seorang rasul untuk membimbing mereka.





30





وَلَمَّا جَاۤءَهُمُ الْحَقُّ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ وَّاِنَّا
بِهٖ كٰفِرُوْنَ





Wa lammā jā'ahumul-aqqu qālū hāżā siruw wa innā bihī kāfirūn(a).



Ketika kebenaran
(Al-Qur’an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini adalah sihir dan
sesungguhnya kami mengingkarinya.”





31





وَقَالُوْا لَوْلَا نُزِّلَ هٰذَا الْقُرْاٰنُ عَلٰى رَجُلٍ مِّنَ
الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيْمٍ





Wa qālū lau lā nuzzila
hāżal-qur'ānu ‘alā rajulim minal-qaryataini ‘a
īm(in).



Mereka (juga) berkata,
“Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada (salah satu) pembesar dari dua
negeri ini (Makkah dan Taif)?”





32





اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا
بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ
فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗوَرَحْمَتُ
رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ





Ahum yaqsimūna ramata rabbik(a), nanu qasamnā bainahum ma‘īsyatahum
fil-
ayātid-dun-yā, wa rafa‘nā ba‘ahum fauqa ba‘in darajātil liyattakhiża ba‘uhum ba‘an sukhriyyā(n), wa ramatu rabbika khairum mimmā yajma‘ūn(a).



Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang
lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang
lain. Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.





33





وَلَوْلَآ اَنْ يَّكُوْنَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً
لَّجَعَلْنَا لِمَنْ يَّكْفُرُ بِالرَّحْمٰنِ لِبُيُوْتِهِمْ سُقُفًا مِّنْ
فِضَّةٍ وَّمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُوْنَۙ





Wa lau lā ay
yakūnan-nāsu ummataw wā
idatal laja‘alnā limay yakfuru bir-ramāni libuyūtihim suqufam min fiḍḍatiw wa ma‘ārija ‘alaihā
ya
harūn(a).



Seandainya bukan
karena (Kami tidak menghendaki) manusia menjadi satu umat (yang kufur),
pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang ingkar kepada (Allah) Yang
Maha Pengasih, loteng-loteng rumah mereka dan tangga-tangga yang mereka naiki
dari perak.





34





وَلِبُيُوْتِهِمْ اَبْوَابًا وَّسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِـُٔوْنَۙ





Wa libuyūtihim abwābaw
wa sururan ‘alaihā yattaki'ūn(a).



Bagi rumah-rumah
mereka (Kami buatkan) pintu-pintu (perak) dan dipan-dipan tempat mereka
bersandar.





35





وَزُخْرُفًاۗ وَاِنْ كُلُّ ذٰلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَا ۗوَالْاٰخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِيْنَ ࣖ





Wa zukhrufā(n), wa in
kullu żālika lammā matā‘ul-
ayātid-dun-yā, wal-ākhiratu ‘inda rabbika
lil-muttaqīn(a).



(Kami
buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Semuanya itu tidak lain hanyalah
kesenangan hidup dunia, sedangkan (kenikmatan hidup) akhirat di sisi Tuhanmu
(dikhususkan) bagi orang-orang bertakwa.





36





وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا
فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ





Wa may ya‘syu ‘an
żikrir-ra
māni nuqayyi lahū syaiānan fahuwa lahū qarīn(un).



Siapa yang berpaling
dari pengajaran (Allah) Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan
(menyesatkannya). Maka, ia (setan) selalu menemaninya.





37





وَاِنَّهُمْ لَيَصُدُّوْنَهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَيَحْسَبُوْنَ
اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ





Wa innahum layauddūnahum ‘anis-sabīli wa yasabūna annahum muhtadūn(a).



Sesungguhnya mereka
(setan-setan itu) benar-benar menghalangi mereka (manusia) dari jalan (yang benar),
sedangkan mereka (manusia yang sesat itu) mengira bahwa mereka adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk.





38





حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَنَا قَالَ يٰلَيْتَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ
بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِيْنُ





attā iżā jā'anā qāla yā laita bainī wa bainaka
bu‘dal-masyriqaini fa bi'sal-qarīn(u).



Sehingga, apabila dia
(orang yang berpaling itu) datang kepada Kami (pada hari Kiamat) dia berkata,
“Aduhai, sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan
barat! Memang (setan itu) teman yang paling buruk (bagi manusia).”





39





وَلَنْ يَّنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ اِذْ ظَّلَمْتُمْ اَنَّكُمْ فِى
الْعَذَابِ مُشْتَرِكُوْنَ





Wa lay
yanfa‘akumul-yauma i
alamtum annakum fil-‘ażābi
musytarikūn(a).



(Harapanmu
itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu pada hari itu karena kamu
telah menzalimi (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu (orang yang berpaling dan
setan) adalah bersekutu dalam azab itu.





40





اَفَاَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ اَوْ تَهْدِى الْعُمْيَ وَمَنْ كَانَ
فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ





Afa anta tusmi‘u-umma au tahdil-‘umya wa man kāna fī alālim mubīn(in).



Maka, apakah engkau
(Nabi Muhammad) dapat menjadikan orang-orang yang tuli bisa mendengar (kebenaran)
atau (dapatkah) engkau memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (hatinya)
dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?





41





فَاِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَاِنَّا مِنْهُمْ مُّنْتَقِمُوْنَۙ





Fa immā nażhabanna
bika fa innā minhum muntaqimūn(a).



Maka, sungguh jika
Kami benar-benar mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan),
sesungguhnya kepada mereka Kami akan (tetap) memberikan balasan.





42





اَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِيْ وَعَدْنٰهُمْ فَاِنَّا عَلَيْهِمْ
مُّقْتَدِرُوْنَ





Au nuriyannakal-lażī
wa‘adnāhum fa'innā ‘alaihim muqtadirūn(a).



Atau, benar-benar Kami
perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka.
Sesungguhnya Kami Maha Berkuasa atas mereka.





43





فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِيْٓ اُوْحِيَ اِلَيْكَ ۚاِنَّكَ عَلٰى
صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ





Fastamsik bil-lażī ūiya ilaik(a), innaka ‘alā irāim mustaqīm(in).



Maka, berpegang
teguhlah pada (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya engkau
berada di jalan yang lurus.





44





وَاِنَّهٗ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۚوَسَوْفَ تُسْـَٔلُوْنَ





Wa innahū lażikrul
laka wa liqaumik(a), wa saufa tus'alūn(a).



Sesungguhnya ia
(Al-Qur’an) benar-benar merupakan kemuliaan bagimu dan bagi kaummu dan kelak
kamu akan dimintai pertanggungjawaban.





45





وَسْـَٔلْ مَنْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُّسُلِنَآ ۖ
اَجَعَلْنَا مِنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِ اٰلِهَةً يُّعْبَدُوْنَ ࣖ





Was'al man arsalnā min
qablika mir rusulinā, aja‘alnā min dūnir-ra
māni ālihatay yu‘badūn(a).



Tanyakanlah (Nabi
Muhammad) kepada (pengikut) rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum
engkau, “Apakah Kami menjadikan selain (Allah) yang Maha Pengasih sebagai
tuhan-tuhan yang disembah?”





46





وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ
وَمَلَا۟ىِٕهٖ فَقَالَ اِنِّيْ رَسُوْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ





Wa laqad arsalnā mūsā
bi'āyātinā ilā fir‘auna wa mala'ihī fa qāla innī rasūlu rabbil-‘ālamīn(a).



Sungguh, Kami
benar-benar telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat (mukjizat) Kami kepada
Fir‘aun dan para pemuka (kaum)-nya. Dia (Musa) berkata, “Sesungguhnya aku
adalah utusan dari Tuhan semesta alam.”





47





فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِاٰيٰتِنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا
يَضْحَكُوْنَ





Falammā jā'ahum
bi'āyātinā iżā hum minhā ya
ḍḥakūn(a).



Ketika dia (Musa)
datang kepada mereka dengan membawa ayat-ayat (mukjizat) Kami, seketika itu
mereka mentertawakannya.





48





وَمَا نُرِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ اِلَّا هِيَ اَكْبَرُ مِنْ
اُخْتِهَاۗ وَاَخَذْنٰهُمْ بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ





Wa mā nurīhim min
āyatin illā hiya akbaru min ukhtihā, wa akhażnāhum bil-‘ażābi la‘allahum
yarji‘ūn(a).



Tidaklah Kami
perlihatkan suatu mukjizat kepada mereka kecuali ia (mukjizat itu) lebih besar
daripada mukjizat (sebelumnya) dan Kami timpakan kepada mereka azab agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).





49





وَقَالُوْا يٰٓاَيُّهَ السَّاحِرُ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا
عَهِدَ عِنْدَكَۚ اِنَّنَا لَمُهْتَدُوْنَ





Wa qālū yā ayyuhas-sāirud‘u lanā rabbaka bimā ‘ahida ‘indak(a), innanā lamuhtadūn(a).



Mereka berkata, “Wahai
penyihir,
680) berdoalah kepada Tuhanmu untuk
(melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk.”



Catatan
Kaki



680) Kata penyihir tidak mereka gunakan untuk
tujuan menghina, tetapi justru untuk menghormati karena mereka sangat
mengagungkan ilmu sihir.





50





فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ اِذَا هُمْ يَنْكُثُوْنَ





Falammā kasyafnā
‘anhumul-‘ażāba iżā hum yanku
ūn(a).



Maka, ketika Kami
hilangkan azab itu dari mereka, seketika itu (juga) mereka ingkar janji.





51





وَنَادٰى فِرْعَوْنُ فِيْ قَوْمِهٖ قَالَ يٰقَوْمِ اَلَيْسَ لِيْ
مُلْكُ مِصْرَ وَهٰذِهِ الْاَنْهٰرُ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِيْۚ اَفَلَا
تُبْصِرُوْنَۗ





Wa nādā fir‘aunu fī
qaumihī qāla yā qaumi alaisa lī mulku mi
ra wa hāżihil-anhāru
tajrī min ta
tī, afalā tubirūn(a).



Fir‘aun berseru kepada
kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku, bukankah Kerajaan Mesir itu milikku
dan (bukankah) sungai-sungai itu mengalir di bawah (istana-istana)-ku. Apakah
kamu tidak melihat?





52





اَمْ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ مَهِيْنٌ ەۙ وَّلَا
يَكَادُ يُبِيْنُ





Am ana khairum min
hāżal-lażī huwa mahīn(un), wa lā yakādu yubīn(u).



Bahkan, bukankah aku
lebih baik daripada orang yang hina ini (Musa) yang hampir-hampir tidak dapat
menjelaskan (maksud perkataannya)?





53





فَلَوْلَآ اُلْقِيَ عَلَيْهِ اَسْوِرَةٌ مِّنْ ذَهَبٍ اَوْ جَاۤءَ
مَعَهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ مُقْتَرِنِيْنَ





Falau lā ulqiya
‘alaihi aswiratum min żahabin au jā'a ma‘ahul-malā'ikatu muqtarinīn(a).



Maka, mengapa tidak
dipakaikan kepadanya (Musa) gelang dari emas atau malaikat datang bersama dia
mengiringinya?”





54





فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهٗ فَاَطَاعُوْهُ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا
فٰسِقِيْنَ





Fastakhaffa qaumahū fa
a
ā‘ūh(u), innahum kānū qauman fāsiqīn(a).



Maka, dia (Fir‘aun)
telah memengaruhi kaumnya sehingga mereka patuh kepadanya. Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang fasik.





55





فَلَمَّآ اٰسَفُوْنَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَاَغْرَقْنٰهُمْ
اَجْمَعِيْنَۙ





Falammā
āsafūnantaqamnā minhum fa agraqnāhum ajma‘īn(a).



Maka, ketika mereka
telah membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka
semuanya (di laut).





56





فَجَعَلْنٰهُمْ سَلَفًا وَّمَثَلًا لِّلْاٰخِرِيْنَ ࣖ





Fa ja‘alnāhum salafaw
wa ma
alal lil-ākhirīn(a).



Maka, Kami jadikan
mereka sebagai (kaum) terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang kemudian.





57





۞ وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا اِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ
يَصِدُّوْنَ





Wa lammā uribabnu maryama maalan iżā qaumuka minhu
ya
iddūn(a).



Ketika putra Maryam
(Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (suku Quraisy) bersorak
karenanya.





58





وَقَالُوْٓا ءَاٰلِهَتُنَا خَيْرٌ اَمْ هُوَ ۗمَا ضَرَبُوْهُ لَكَ
اِلَّا جَدَلًا ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُوْنَ





Wa qālū a'ālihatunā
khairun am huw(a), mā
arabūhu laka illā jadalā(n), bal hum qaumun
kha
imūn(a).



Mereka berkata,
“Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” Mereka tidak
memberikan (perumpamaan itu) kepadamu, kecuali dengan maksud membantah saja.
Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.





59





اِنْ هُوَ اِلَّا عَبْدٌ اَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنٰهُ
مَثَلًا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ





In huwa illā ‘abdun
an‘amnā ‘alaihi wa ja‘alnāhu ma
alal libanī isrā'īl(a).



Dia (Isa) tidak lain
hanyalah seorang hamba yang Kami anugerahkan nikmat (kenabian) kepadanya dan
Kami jadikan dia sebagai pelajaran (tanda kekuasaan Kami) bagi Bani Israil.





60





وَلَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَّلٰۤىِٕكَةً فِى الْاَرْضِ
يَخْلُفُوْنَ





Wa lau nasyā'u
laja‘alnā minkum malā'ikatan fil-ar
i yakhlufūn(a).



Seandainya Kami
kehendaki, niscaya Kami jadikan malaikat sebagai penggantimu di bumi secara
turun-temurun.





61





وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا
وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ





Wa innahū la‘ilmul
lis-sā‘ati falā tamtarunna bihā wattabi‘ūn(i), hāżā
irāum mustaqīm(un).



Sesungguhnya dia (Isa)
itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu,
janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah
(petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus.





62





وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطٰنُۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِيْنٌ





Wa lā yauddannakumusy-syaiān(u), innahū lakum ‘aduwwum
mubīn(un).



Janganlah sekali-kali
kamu dipalingkan oleh setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu.





63





وَلَمَّا جَاۤءَ عِيْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ
بِالْحِكْمَةِ وَلِاُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ تَخْتَلِفُوْنَ فِيْهِۚ
فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ





Wa lammā jā'a ‘īsā
bil-bayyināti qāla qad ji'tukum bil-
ikmati wa li'ubayyina
lakum ba‘
al-lażī takhtalifūna fīh(i), fattaqullāha wa aī‘ūn(i).



Ketika Isa datang
membawa bukti-bukti yang nyata, dia berkata, “Sungguh, aku datang kepadamu
dengan membawa hikmah dan untuk aku jelaskan kepadamu sebagian dari apa yang
kamu perselisihkan. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatilah aku.





64





اِنَّ اللّٰهَ هُوَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُۗ هٰذَا
صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ





Innallāha huwa rabbī
wa rabbukum fa‘budūh(u), hāżā
irāum mustaqīm(un).



Sesungguhnya Allah,
Dialah Tuhanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia! Ini adalah jalan yang lurus.”





65





فَاخْتَلَفَ الْاَحْزَابُ مِنْۢ بَيْنِهِمْ ۚفَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ
ظَلَمُوْا مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ اَلِيْمٍ





Fakhtalafal-azābu mim bainihim, fawailul lil-lażīna alamūmin ‘ażābi yaumin alīm(in).



Golongan-golongan di
antara mereka (Yahudi dan Nasrani) berselisih. Celakalah orang-orang yang zalim
(karena) azab pada hari yang sangat pedih (kiamat).





66





هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا السَّاعَةَ اَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً
وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ





Hal yanurūna illas-sā‘ata an ta'tiyahum bagtataw wa hum lā
yasy‘urūn(a).



Tidaklah mereka
(orang-orang kafir) menunggu, kecuali hari Kiamat yang datang kepada mereka
secara tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari(-nya).





67





اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا
الْمُتَّقِيْنَ ۗ ࣖ





Al-akhillā'u
yauma'iżim ba‘
uhum liba‘in ‘aduwwun
illal-muttaqīn(a).



Teman-teman akrab pada
hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.





68





يٰعِبَادِ لَاخَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ اَنْتُمْ
تَحْزَنُوْنَۚ





Yā ‘ibādi lā khaufun
‘alaikumul-yauma wa lā antum ta
zanūn(a).



(Dikatakan
kepada mereka,) “Wahai hamba-hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari ini
(kiamat) dan tidak pula kamu bersedih.





69





اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا مُسْلِمِيْنَۚ





Allażīna āmanū
bi'āyātinā wa kānū muslimīn(a).



(Yaitu)
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang
muslim.





70





اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ





Udkhulul-jannata antum
wa azwājukum tu
barūn(a).



Masuklah ke dalam
surga, kamu dan pasanganmu (dalam keadaan) dibahagiakan.”





71





يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ
ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ
فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ





Yuāfu ‘alaihim biiāfim min żahabiw wa
akwāb(in), wa fīhā mā tasytahīhil-anfusu wa talażżul-a‘yun(u), wa antum fīhā khālidūn(a).



Kepada mereka
diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas dan di dalamnya (surga)
terdapat apa yang diingini oleh hati dan dipandang sedap oleh mata serta kamu
kekal di dalamnya.





72





وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْٓ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُوْنَ





Wa
tilkal-jannatul-latī ūri
tumūhā bimā kuntum ta‘malūn(a).



Itulah surga yang
diwariskan kepada kamu disebabkan apa yang selama ini kamu kerjakan.





73





لَكُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ مِّنْهَا تَأْكُلُوْنَ





Lakum fīhā fākihatun
ka
īratum minhā ta'kulūn(a).



Untukmu di dalamnya
(surga) buah-buahan yang banyak yang sebagiannya kamu makan.





74





اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَۖ





Innal-mujrimīna fī
‘ażābi jahannama khālidūn(a).



Sesungguhnya para
pendurhaka itu kekal di dalam azab (neraka) Jahanam.





75





لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ ۚ





Lā yufattaru ‘anhum wa
hum fīhi mublisūn(a).



Tidak diringankan
(azab itu) dari mereka dan mereka berputus asa di dalamnya.





76





وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْا هُمُ الظّٰلِمِيْنَ





Wa mā alamnāhum wa lākin kānū humu-ālimīn(a).



Tidaklah Kami
menzalimi mereka, tetapi mereka adalah orang-orang zalim (terhadap dirinya).





77





وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ
مّٰكِثُوْنَ





Wa nādau yā māliku
liyaq
i ‘alainā rabbuk(a), qāla innakum mākiūn(a).



Mereka menyeru, “Wahai
(Malaikat) Malik, hendaklah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab,
“Sesungguhnya kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”





78





لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ
كٰرِهُوْنَ





Laqad ji'nākum bil-aqqi wa lākinna akarakum lil-aqqi kārihūn(a).



Sungguh, Kami
benar-benar telah datang kepada kamu dengan (membawa) kebenaran, tetapi
kebanyakan kamu benci kepada kebenaran itu.





79





اَمْ اَبْرَمُوْٓا اَمْرًا فَاِنَّا مُبْرِمُوْنَۚ





Am abramū amran fa
innā mubrimūn(a).



Bahkan, bukankah
mereka telah merencanakan suatu tipu daya (jahat)? Sesungguhnya Kami telah
berencana (mengatasi tipu daya mereka).





80





اَمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ ۗ
بَلٰى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُوْنَ





Am yasabūna annā lā nasma‘u sirrahum wa najwāhum, balā wa rusulunā
ladaihim yaktubūn(a).



Ataukah mereka mengira
bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan mereka? Sebenarnya (Kami
mendengar) dan utusan-utusan Kami (malaikat) mencatat di sisi mereka.





81





قُلْ اِنْ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ وَلَدٌ ۖفَاَنَا۠ اَوَّلُ
الْعٰبِدِيْنَ





Qul in kāna lir-ramāni walad(un), fa ana awwalul-‘ābidīn(a).



Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, akulah orang
pertama yang menyembah (anak itu).





82





سُبْحٰنَ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ





Subāna rabbis-samāwāti wal-ari rabbil-‘arsyi ‘ammā
ya
ifūn(a).



Maha Suci Tuhan
pemilik langit dan bumi, Tuhan pemilik
ʻArasy, dari apa yang
mereka sifatkan.”





83





فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ
الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ





Fa żarhum yakhūū wa yal‘abū attā yulāqū yaumahumul-lażī yū‘adūn(a).



Maka, biarkanlah
mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main (di dunia) sampai mereka
menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.





84





وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَاۤءِ اِلٰهٌ وَّ فِى الْاَرْضِ اِلٰهٌ
ۗوَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ





Wa huwal-lażī
fis-samā'i ilāhuw wa fil-ar
i ilāh(un), wa huwal-akīmul-‘alīm(u).



Dialah Tuhan (yang
disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi. Dialah Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui.





85





وَتَبٰرَكَ الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا
بَيْنَهُمَا ۚوَعِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ





Wa tabārakal-lażī lahū
mulkus-samāwāti wal-ar
i wa mā bainahumā, wa ‘indahū ‘ilmus-sā‘ah(ti),
wa ilaihi turja‘ūn(a).



Maha Berkah (Allah)
yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya.
Di sisi-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.





86





وَلَا يَمْلِكُ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الشَّفَاعَةَ
اِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ





Wa lā yamlikul-lażīna
yad‘ūna min dūnihisy-syafā‘ata illā man syahida bil-
aqqi wa hum ya‘lamūn(a).



Sembahan-sembahan
mereka selain Dia tidak bisa memberi syafaat (pertolongan di akhirat), kecuali
orang yang bersaksi dengan yang hak (tauhid) dan mereka meyakininya.





87





وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ
فَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَۙ





Wa la'in sa'altahum
man khalaqahum layaqūlunnallāhu fa annā yu'fakūn(a).



Jika engkau bertanya
kepada mereka, siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab,
“Allah.” Maka, mengapa mereka bisa dipalingkan?





88





وَقِيْلِهٖ يٰرَبِّ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ لَّا يُؤْمِنُوْنَۘ





Wa qīlihī yā rabbi
inna hā'ulā'i qaumul lā yu'minūn(a).



Demi (kebenaran)
ucapannya (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum
yang tidak beriman.”





89





فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلٰمٌۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ ࣖ





Fafa ‘anhum wa qul salām(un), fa saufa ya‘lamūn(a).



Maka, berpalinglah
dari mereka dan katakanlah, “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan
mengetahui (nasibnya yang buruk).



 



Loaded more posts.

Related Posts

Daftar Surat Al-Qur'an Indonesia


1

Al-Fātiḥah (Pembuka)

Makkiyah7 Ayat

الفاتحة

2

Al-Baqarah (Sapi)

Madaniyah286 Ayat

البقرة

3

Āli ‘Imrān(Keluarga Imran)

Madaniyah200 Ayat

اٰل عمرٰن

4

An-Nisā' (Perempuan)

Madaniyah176 Ayat

النّساۤء

5

Al-Mā'idah(Hidangan)

Madaniyah120 Ayat

الماۤئدة

6

Al-An‘ām (Binatang Ternak)

Makkiyah165 Ayat

الانعام

7

Al-A‘rāf(Tempat Tertinggi)

Makkiyah206 Ayat

الاعراف

8

Al-Anfāl(Rampasan Perang)

Madaniyah75 Ayat

الانفال

9

At-Taubah(Pengampunan)

Madaniyah129 Ayat

التّوبة

10

Yūnus(Yunus)

Makkiyah109 Ayat

يونس

11

Hūd(Hud)

Makkiyah123 Ayat

هود

12

Yūsuf(Yusuf)

Makkiyah111 Ayat

يوسف

13

Ar-Ra‘d(Guruh)

Makkiyah43 Ayat

الرّعد

14

Ibrāhīm(Ibrahim)

Makkiyah52 Ayat

ابرٰهيم

15

Al-Ḥijr(Hijr)

Makkiyah99 Ayat

الحجر

16

An-Naḥl(Lebah)

Makkiyah128 Ayat

النّحل

17

Al-Isrā'(Memperjalankan di Malam Hari)

Makkiyah111 Ayat

الاسراۤء

18

Al-Kahf(Gua)

Makkiyah110 Ayat

الكهف

19

Maryam(Maryam)

Makkiyah98 Ayat

مريم

20

Ṭāhā(Taha)

Makkiyah135 Ayat

طٰهٰ

21

Al-Anbiyā' (Para Nabi)

Makkiyah112 Ayat

الانبياۤء

22

Al-Ḥajj(Haji)

Madaniyah78 Ayat

الحجّ

23

Al-Mu'minūn(Orang-Orang Mukmin)

Makkiyah118 Ayat

المؤمنون

24

An-Nūr(Cahaya)

Madaniyah64 Ayat

النّور

25

Al-Furqān(Pembeda)

Makkiyah77 Ayat

الفرقان

26

Asy-Syu‘arā'(Para Penyair)

Makkiyah227 Ayat

الشّعراۤء

27

An-Naml(Semut)

Makkiyah93 Ayat

النّمل

28

Al-Qaṣaṣ(Kisah-Kisah)

Makkiyah88 Ayat

القصص

29

Al-‘Ankabūt(Laba-Laba)

Makkiyah69 Ayat

العنكبوت

30

Ar-Rūm(Romawi)

Makkiyah60 Ayat

الرّوم

31

Luqmān (Luqman)

Makkiyah34 Ayat

لقمٰن

32

As-Sajdah(Sajdah)

Makkiyah30 Ayat

السّجدة

33

Al-Aḥzāb(Golongan Yang Bersekutu)

Madaniyah73 Ayat

الاحزاب

34

Saba' (Saba')

Makkiyah54 Ayat

سبأ

35

Fāṭir(Pencipta)

Makkiyah45 Ayat

فاطر

36

Yāsīn(Yasin)

Makkiyah83 Ayat

يٰسۤ

37

Aṣ-Ṣāffāt(Barisan-Barisan)

Makkiyah182 Ayat

الصّٰۤفّٰت

38

Ṣād (Ṣād )

Makkiyah88 Ayat

صۤ

39

Az-Zumar(Rombongan)

Makkiyah75 Ayat

الزّمر

40

Gāfir (Maha Pengampun)

Makkiyah85 Ayat

غافر

41

Fuṣṣilat(Dijelaskan)

Makkiyah54 Ayat

فصّلت

42

Asy-Syūrā(Musyawarah)

Makkiyah53 Ayat

الشّورٰى

43

Az-Zukhruf(Perhiasan dari Emas)

Makkiyah89 Ayat

الزّخرف

44

Ad-Dukhān(Kabut Asap)

Makkiyah59 Ayat

الدّخان

45

Al-Jāṡiyah(Berlutut)

Makkiyah37 Ayat

الجاثية

46

Al-Aḥqāf(Ahqaf)

Makkiyah35 Ayat

الاحقاف

47

Muḥammad (Nabi Muhammad)

Madaniyah38 Ayat

محمّد

48

Al-Fatḥ(Kemenangan)

Madaniyah29 Ayat

الفتح

49

Al-Ḥujurāt(Kamar-Kamar)

Madaniyah18 Ayat

الحجرٰت

50

Qāf(Qaf)

Makkiyah45 Ayat

قۤ

51

Aż-Żāriyāt(Yang Menerbangkan)

Makkiyah60 Ayat

الذّٰريٰت

52

Aṭ-Ṭūr(Gunung)

Makkiyah49 Ayat

الطّور

53

An-Najm(Bintang)

Makkiyah62 Ayat

النّجم

54

Al-Qamar(Bulan)

Makkiyah55 Ayat

القمر

55

Ar-Raḥmān(Yang Maha Pengasih)

Makkiyah78 Ayat

الرّحمٰن

56

Al-Wāqi‘ah(Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)

Makkiyah96 Ayat

الواقعة

57

Al-Ḥadīd(Besi)

Madaniyah29 Ayat

الحديد

58

Al-Mujādalah(Gugatan)

Madaniyah22 Ayat

المجادلة

59

Al-Ḥasyr(Pengusiran)

Madaniyah24 Ayat

الحشر

60

Al-Mumtaḥanah(Wanita Yang Diuji)

Madaniyah13 Ayat

الممتحنة

61

Aṣ-Ṣaff(Barisan)

Madaniyah14 Ayat

الصّفّ

62

Al-Jumu‘ah(Jumat)

Madaniyah11 Ayat

الجمعة

63

Al-Munāfiqūn(Orang-Orang Munafik)

Madaniyah11 Ayat

المنٰفقون

64

At-Tagābun(Pengungkapan Kesalahan)

Madaniyah18 Ayat

التّغابن

65

Aṭ-Ṭalāq(Talak)

Madaniyah12 Ayat

الطّلاق

66

At-taḥrīm(Pengharaman)

Madaniyah12 Ayat

التّحريم

67

Al-Mulk(Kerajaan)

Makkiyah30 Ayat

المُلك

68

Al-Qalam(Pena)

Makkiyah52 Ayat

القلم

69

Al-Ḥāqqah(Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)

Makkiyah52 Ayat

الحاۤقّة

70

Al-Ma‘ārij(Tempat-Tempat Naik)

Makkiyah44 Ayat

المعارج

71

Nūḥ(Nuh)

Makkiyah28 Ayat

نوح

72

Al-Jinn(Jin)

Makkiyah28 Ayat

الجنّ

73

Al-Muzzammil(Orang Berkelumun)

Makkiyah20 Ayat

المزّمّل

74

Al-Muddaṡṡir(Orang Berselimut)

Makkiyah56 Ayat

المدّثّر

75

Al-Qiyāmah(Hari Kiamat)

Makkiyah40 Ayat

القيٰمة

76

Al-Insān(Manusia)

Madaniyah31 Ayat

الانسان

77

Al-Mursalāt(Malaikat Yang Diutus)

Makkiyah50 Ayat

المرسلٰت

78

An-Naba'(Berita)

Makkiyah40 Ayat

النّبأ

79

An-Nāzi‘āt(Yang Mencabut Dengan Keras)

Makkiyah46 Ayat

النّٰزعٰت

80

‘Abasa(Berwajah Masam)

Makkiyah42 Ayat

عبس

81

At-Takwīr(Penggulungan)

Makkiyah29 Ayat

التّكوير

82

Al-Infiṭār(Terbelah)

Makkiyah19 Ayat

الانفطار

83

Al-Muṭaffifīn(Orang-Orang Yang Curang)

Makkiyah36 Ayat

المطفّفين

84

Al-Insyiqāq(Terbelah)

Makkiyah25 Ayat

الانشقاق

85

Al-Burūj(Gugusan Bintang)

Makkiyah22 Ayat

البروج

86

Aṭ-Ṭāriq(Yang Datang Pada Malam Hari)

Makkiyah17 Ayat

الطّارق

87

Al-A‘lā(Yang Maha Tinggi)

Makkiyah19 Ayat

الاعلى

88

Al-Gāsyiyah(Hari Kiamat Yang Menghilangkan Kesadaran)

Makkiyah26 Ayat

الغاشية

89

Al-Fajr(Fajar)

Makkiyah30 Ayat

الفجر

90

Al-Balad(Negeri)

Makkiyah20 Ayat

البلد

91

Asy-Syams(Matahari)

Makkiyah15 Ayat

الشّمس

92

Al-Lail(Malam)

Makkiyah21 Ayat

الّيل

93

Aḍ-Ḍuḥā(Duha)

Makkiyah11 Ayat

الضّحى

94

Asy-Syarḥ(Pelapangan)

Makkiyah8 Ayat

الشّرح

95

At-Tīn(Buah Tin)

Makkiyah8 Ayat

التّين

96

Al-‘Alaq(Segumpal Darah)

Makkiyah19 Ayat

العلق

97

Al-Qadr(Al-Qadar)

Makkiyah5 Ayat

القدر

98

Al-Bayyinah(Bukti Nyata)

Madaniyah8 Ayat

البيّنة

99

Az-Zalzalah(Guncangan)

Madaniyah8 Ayat

الزّلزلة

100

Al-‘Ādiyāt(Kuda Perang Yang Berlari Kencang)

Makkiyah11 Ayat

العٰديٰت

101

Al-Qāri‘ah(Al-Qāri‘ah)

Makkiyah11 Ayat

القارعة

102

At-Takāṡur(Berbangga-Bangga Dalam Memperbanyak Dunia)

Makkiyah8 Ayat

التّكاثر

103

Al-‘Aṣr(Masa)

Makkiyah3 Ayat

العصر

104

Al-Humazah(Pengumpat)

Makkiyah9 Ayat

الهمزة

105

Al-Fīl(Gajah)

Makkiyah5 Ayat

الفيل

106

Quraisy(Orang Quraisy)

Makkiyah4 Ayat

قريش

107

Al-Mā‘ūn(Bantuan)

Makkiyah7 Ayat

الماعون

108

Al-Kauṡar(Nikmat Yang Banyak)

Makkiyah3 Ayat

الكوثر

109

Al-Kāfirūn(Orang-Orang kafir)

Makkiyah6 Ayat

الكٰفرون

110

An-Naṣr(Pertolongan)

Madaniyah3 Ayat

النّصر

111

Al-Lahab(Gejolak Api)

Makkiyah5 Ayat

اللّهب

112

Al-Ikhlāṣ(Ikhlas)

Makkiyah4 Ayat

الاخلاص

113

Al-Falaq(Fajar)

Madaniyah5 Ayat

الفلق

114

An-Nās(Manusia)

Madaniyah6 Ayat

النّاس