Al-Qur'an Surat Fatir 1-45 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio)

 




Audio Surat Fatir 1-45

1





اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ
الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ
يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ





Al-amdu lillāhi fāiris-samāwāti wal-ari jā‘ilil-malāikati rusulā(n), ulī ajniatim manā wa ulāa wa rubā‘(a), yazīdu fil-khalqi mā yasyā'(u), innallāha ‘alā
kulli syai'in qadīr(un).



Segala puji bagi
Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan
(untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (ada
yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.





2





مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ
لَهَا ۚوَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ
الْحَكِيْمُ





Mā yaftaillāhu lin-nāsi mir ramatin falā mumsika lahā,
wa mā yumsik falā mursila lahū mim ba‘dih(ī), wa huwal-‘azīzul-
akīm(u).



Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, tidak ada yang dapat menahannya.
(Demikian pula) apa saja yang ditahan-Nya, tidak ada yang sanggup untuk
melepaskannya. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.





3





يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْۗ
هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللّٰهِ يَرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ





Yā ayyuhan-nāsużkurū
ni‘matallāhi ‘alaikum, hal min khāliqin gairullāhi yarzuqukum minas-samā'i
wal-ar
(i), lā ilāha illā huw(a), fa'annā tu'fakūn(a).



Wahai manusia,
ingatlah nikmat Allah kepadamu! Adakah pencipta selain Allah yang dapat
memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia.
Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari ketauhidan)?





4





وَاِنْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَۗ
وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ





Wa iy yukażżibūka
faqad kużżibat rusulum min qablik(a), wa ilallāhi turja‘ul-umūr(u).



Jika mereka
mendustakan engkau (Nabi Muhammad), sungguh rasul-rasul sebelum engkau telah
didustakan pula. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.





5





يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا
تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ
الْغَرُوْرُ





Yā ayyuhan-nāsu inna
wa‘dallāhi
aqqun falā tagurrannakumul-ayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garūr(u).



Wahai manusia,
sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka, janganlah sekali-kali kehidupan dunia
memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu memperdayakan kamu
tentang Allah.





6





اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ
اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ





Innasy-syaiāna lakum ‘aduwwun fattakhiżūhu ‘aduwwā(n), innamā yad‘ū izbahū liyakūnū min aṣḥābis-sa‘īr(i).



Sesungguhnya setan itu
musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu
hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang
menyala-nyala).





7





اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ەۗ وَالَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ ࣖ





Allażīna kafarū lahum
‘ażābun syadīd(un), wal-lażīna āmanū wa ‘amilu
-āliāti lahum magfiratuw wa ajrun kabīr(un).



Orang-orang yang kufur
bagi mereka azab yang sangat keras, (sedangkan) orang-orang yang beriman dan
beramal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.





8





اَفَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ فَرَاٰهُ حَسَنًاۗ فَاِنَّ
اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۖ فَلَا تَذْهَبْ
نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرٰتٍۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَصْنَعُوْنَ





Afaman zuyyina lahū
sū'u ‘amalihī fara'āhu
asanā(n), fa'innallāha yuillu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'(u), falā tażhab nafsuka ‘alaihim
asarāt(in), innallāha ‘alīmum bimā yana‘ūn(a).



Maka, apakah pantas
orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya (oleh setan), lalu
menganggap baik perbuatannya itu (sama dengan yang mendapat petunjuk)?
Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan
pilihannya) dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan
kesiapannya untuk menerima petunjuk). Maka, jangan engkau (Nabi Muhammad)
biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap (sikap) mereka. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.





9





وَاللّٰهُ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا
فَسُقْنٰهُ اِلٰى بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَحْيَيْنَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ
كَذٰلِكَ النُّشُوْرُ





Wallāhul-lażī arsalar-riyāa fatuīru saāban fasuqnāhu ilā
baladim mayyitin fa'a
yainā bihil-ara ba‘da mautihā, każālikan-nusyūr(u).



Allahlah yang
mengirimkan bermacam angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan. (Selanjutnya)
Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu dengannya
(hujan) Kami hidupkan bumi setelah matinya. Demikianlah kebangkitan itu.





10





مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ
اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗ
ۗوَالَّذِيْنَ يَمْكُرُوْنَ السَّيِّاٰتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَمَكْرُ
اُولٰۤىِٕكَ هُوَ يَبُوْرُ





Man kāna yurīdul-‘izzata
falillāhil-‘izzatu jamī‘ā(n), ilaihi ya
‘adul-kalimu-ayyibu wal-‘amalu-āliu yarfa‘uh(ū), wal-lażīna
yamkurūnas-sayyi'āti lahum ‘ażābun syadīd(un), wa makru ulā'ika huwa yabūr(u).



Siapa yang menghendaki
kemuliaan (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan
naik perkataan-perkataan yang baik
631) dan amal saleh
akan diangkat-Nya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan akan mendapat
azab yang sangat keras dan rencana jahat mereka akan hancur.



Catatan
Kaki



631) Menurut sebagian mufasir, perkataan yang baik
itu adalah kalimat lā ilāha illallāh. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa
yang dimaksud adalah zikir kepada Allah Swt. atau semua perkataan yang baik
yang diucapkan karena Allah Swt.





11





وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ
جَعَلَكُمْ اَزْوَاجًاۗ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ اُنْثٰى وَلَا تَضَعُ اِلَّا
بِعِلْمِهٖۗ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُّعَمَّرٍ وَّلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهٖٓ
اِلَّا فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ





Wallāhu khalaqakum min
turābin
umma min nufatin umma ja‘alakum azwājā(n), wa mā tamilu min unā wa lā taa‘u illā bi‘ilmih(ī), wa mā yu‘ammaru mim mu‘ammariw
wa lā yunqa
u min ‘umurihī illā fī kitāb(in), inna żālika ‘alallāhi
yasīr(un).



Allah menciptakanmu
dari tanah, dari air mani, kemudian Dia menjadikanmu berpasang-pasangan
(laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan
melahirkan, kecuali dengan sepengetahuan-Nya. Tidak dipanjangkan umur seseorang
dan tidak pula dikurangi umurnya, kecuali (sudah ditetapkan) dalam Kitab
(Lauhulmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.





12





وَمَا يَسْتَوِى الْبَحْرٰنِۖ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَاۤىِٕغٌ
شَرَابُهٗ وَهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۗ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُوْنَ لَحْمًا طَرِيًّا
وَّتَسْتَخْرِجُوْنَ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا ۚوَتَرَى الْفُلْكَ فِيْهِ
مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ





Wa mā yastawil-barān(i), hāżā ‘ażbun furātun sā'igun syarābuhū wa hāżā milun ujāj(un), wa min kullin ta'kulūna laman ariyyaw wa tastakhrijūna ilyatan talbasūnahā, wa taral-fulka fīhi mawākhira litabtagū min
fa
lihī wa la‘allakum tasykurūn(a).



Tidak sama (antara)
dua laut: yang ini tawar, segar, dan mudah diminum serta yang lain sangat asin.
Dari masing-masing itu kamu dapat memakan daging yang segar dan dapat
mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Di sana kamu melihat bahtera (berlayar)
membelah (lautan) agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu
bersyukur.





13





يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى
الَّيْلِۚ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ
ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُۗ وَالَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ
دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍۗ





Yūlijul-laila
fin-nahāri wa yūlijun-nahāra fil-lail(i), wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara
kulluy yajrī li'ajalim musammā(n), żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk(u),
wal-lażīna tad‘ūna min dūnihī mā yamlikūna min qi
mīr(in).



Dia memasukkan malam
ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia (pula yang) menundukkan
matahari dan bulan. Masing-masing beredar sampai batas waktu yang ditentukan.
(Yang berbuat demikian) itulah Allah Tuhanmu. Milik-Nyalah segala kerajaan.
Mereka yang kamu seru (sembah) selain-Nya tidak mempunyai (sesuatu walaupun)
setipis kulit ari.





14





اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَاۤءَكُمْۚ وَلَوْ سَمِعُوْا
مَا اسْتَجَابُوْا لَكُمْۗ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُوْنَ بِشِرْكِكُمْۗ وَلَا
يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيْرٍ ࣖ





In tad‘ūhum lā yasma‘ū
du‘ā'akum, wa lau sami‘ū mastajābū lakum, wa yaumal-qiyāmati yakfurūna
bisyirkikum, wa lā yunabbi'uka mi
lu khabīr(in).



Jika kamu menyeru
mereka, mereka tidak mendengar seruanmu dan sekiranya mendengar, mereka tidak
dapat memenuhi permintaanmu. Pada hari Kiamat mereka akan mengingkari
kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti
(yang diberikan oleh Allah) Yang Maha Teliti.





15





۞ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ
ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ





Yā ayyuhan-nāsu
antumul-fuqarā'u ilallāh(i), wallāhu huwal-ganiyyul-
amīd(u).



Wahai manusia, kamulah
yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.





16





اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيْدٍۚ





Iy yasya' yużhibkum wa
ya'ti bikhalqin jadīd(in).



Jika berkehendak,
niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru.





17





وَمَا ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ بِعَزِيْزٍ





Wa mā żālika ‘alallāhi
bi‘azīz(in).



Yang demikian itu bagi
Allah tidak sulit.





18





وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗوَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ
اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۗ اِنَّمَا
تُنْذِرُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ
ۗوَمَنْ تَزَكّٰى فَاِنَّمَا يَتَزَكّٰى لِنَفْسِهٖ ۗوَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ





Wa lā taziru wāziratuw
wizra ukhrā, wa in tad‘u mu
qalatun ilā imlihā lā yumal minhu syai'uw wa lau kāna żā qurbā, innamā tunżirul-lażīna
yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa aqāmu
-alāh(ta), wa man tazakkā fa innamā yatazakkā linafsih(ī), wa
ilallāhil-ma
īr(u).



Orang yang berdosa
tidak akan memikul dosa orang lain. Jika seseorang yang (dibebani dengan) dosa
yang berat (lalu) memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan
dipikulkan sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.
Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan
632) hanya orang-orang yang takut kepada Tuhannya (sekalipun)
tidak melihat-Nya dan mereka yang menegakkan salat. Siapa yang menyucikan
dirinya sesungguhnya menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Hanya
kepada Allah tempat kembali.



Catatan
Kaki



632) Maksudnya adalah orang-orang yang dapat
engkau beri peringatan dan mau menerimanya.





19





وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ۙ





Wa mā yastawil-a‘mā
wal-ba
īr(u).



Tidaklah sama orang
yang buta dengan orang yang melihat.





20





وَلَا الظُّلُمٰتُ وَلَا النُّوْرُۙ





Wa la-ulumātu wa lan-nūr(u).



Tidak (pula) sama
gelap gulita dengan cahaya.





21





وَلَا الظِّلُّ وَلَا الْحَرُوْرُۚ





Wa la-illu wa lal-arūr(u).



Tidak (sama) pula yang
teduh dengan yang panas.





22





وَمَا يَسْتَوِى الْاَحْيَاۤءُ وَلَا الْاَمْوَاتُۗ اِنَّ اللّٰهَ
يُسْمِعُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَمَآ اَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَّنْ فِى الْقُبُوْرِ





Wa mā yastawil-ayā'u wa lal-amwāt(u), innallāha yusmi‘u may yasyā'(u), wa mā
anta bimusmi‘im man fil-qubūr(i).



Tidak (pula) sama
orang yang hidup dengan orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan
pendengaran kepada siapa yang Dia kehendaki dan engkau (Nabi Muhammad) tidak
akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.





23





اِنْ اَنْتَ اِلَّا نَذِيْرٌ





In anta illā
nażīr(un).



Engkau tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan.





24





اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا ۗوَاِنْ
مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ





Innā arsalnāka bil-aqqi basyīraw wa nażīrā(n), wa im min ummatin illā khalā fīhā nażīr(un).



Sesungguhnya Kami
mengutus engkau dengan membawa kebenaran
633) sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Tidak ada satu umat pun, kecuali
telah datang kepadanya seorang pemberi peringatan.



Catatan
Kaki



633) Kebenaran pada ayat ini adalah agama tauhid
dan hukum-hukum.





25





وَاِنْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ
ۚجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتٰبِ الْمُنِيْرِ





Wa iy yukażżibūka
faqad każżabal-lażīna min qablihim, jā'athum rusuluhum bil-bayyināti wa
biz-zuburi wa bil-kitābil-munīr(i).



Jika mereka
mendustakanmu, sungguh orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan
(kebenaran). Telah datang rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan yang
nyata (mukjizat), zubur,
634) dan kitab yang memberi penjelasan yang
sempurna.



Catatan
Kaki



634) Zubur adalah lembaran-lembaran wahyu yang
mengandung ketetapan hukum dan nasihat yang diberikan kepada para nabi
terdahulu.





26





ثُمَّ اَخَذْتُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ ࣖ





umma akhażtul-lażīna kafarū fakaifa kāna nakīr(i).



Kemudian, Aku azab
orang-orang yang kufur. Maka, (lihatlah) bagaimana akibat kemurkaan-Ku.





27





اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ
فَاَخْرَجْنَا بِهٖ ثَمَرٰتٍ مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَا ۗوَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ
ۢبِيْضٌ وَّحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهَا وَغَرَابِيْبُ سُوْدٌ





Alam tara annallāha
anzala minas-samā'i mā'ā(n), fa'akhrajnā bihī
amarātim mukhtalifan
alwānuhā, wa minal-jibāli judadum bī
uw wa khumrum
mukhtalifun alwānuhā wa garābību sūd(un).



Tidakkah engkau
melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan (air)
itu Kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya. Di antara
gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.





28





وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ
اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ
اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ





Wa minan-nāsi
wad-dawābbi wal-an‘āmi mukhtalifun alwānuhū każālik(a), innamā yakhsyallāha min
‘ibādihil-ulamā'(u), innallāha ‘azīzun gafūr(un).



(Demikian
pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah
yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.
635) Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.



Catatan
Kaki



635) Yang dimaksud dengan para ulama adalah orang
yang mempunyai pengetahuan tentang syariat serta fenomena alam dan sosial yang
menghasilkan rasa takut disertai pengagungan kepada Allah Swt.





29





اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا
الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ
تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ





Innal-lażīna yatlūna kitāballāhi
wa aqāmu
-alāta wa anfaqū mimmā
razaqnāhum sirraw wa ‘alāniyatay yarjūna tijāratal lan tabūr(a).



Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan
menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara
sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang
tidak akan pernah rugi.





30





لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ
اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ





Liyuwaffiyahum
ujūrahum wa yazīdahum min fa
lih(ī), innahū gafūrun syakūr(un).



(Demikian
itu) agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.





31





وَالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ هُوَ الْحَقُّ
مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِعِبَادِهٖ لَخَبِيْرٌۢ
بَصِيْرٌ





Wal-lażī auainā ilaika minal-kitābi huwal-aqqu muaddiqal limā baina yadaih(i), innallāha bi‘ibādihī lakhabīrum baīr(un).



Apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu Kitab Suci (Al-Qur’an), itulah yang
benar yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.





32





ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ
عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ
سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ





umma auranal-kitābal-lażīnaṣṭafainā min ‘ibādinā, fa minhum ālimul linafsih(ī), wa
minhum muqta
id(un), wa minhum sābiqum bil-khairāti bi'iżnillāh(i),
żālika huwal-fa
lul-kabīr(u).



Kemudian, Kitab Suci
itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang
pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
636) dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci
adalah) karunia yang besar.



Catatan
Kaki



636) Ungkapan menzalimi diri sendiri berarti
melakukan dosa, sedangkan kata pertengahan mengacu kepada orang yang melakukan
amalan yang wajib saja dan menjauhi dosa. Adapun orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan adalah orang-orang yang tidak hanya mengerjakan yang
wajib, tetapi juga mengerjakan yang sunah.





33





جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ
اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّلُؤْلُؤًا ۚوَلِبَاسُهُمْ فِيْهَا حَرِيْرٌ





Jannātu ‘adniy
yadkhulūnahā yu
allauna fīhā min asāwira min żahabiw wa
lu'lu'ā(n), wa libāsuhum fīhā
arīr(un).



(Balasan
mereka di akhirat adalah) surga ‘Adn yang mereka masuki. Di dalamnya mereka
dihiasi gelang-gelang dari emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah
sutra.





34





وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَۗ
اِنَّ رَبَّنَا لَغَفُوْرٌ شَكُوْرٌۙ





Wa qālul-amdu lillāhil-lażī ażhaba ‘annal-azan(a), inna rabbanā
lagafūrun syakūr(un).



Mereka berkata,
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.





35





ۨالَّذِيْٓ اَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهٖۚ لَا
يَمَسُّنَا فِيْهَا نَصَبٌ وَّلَا يَمَسُّنَا فِيْهَا لُغُوْبٌ





Allażī aallanā dāral-muqāmati min falih(ī), lā yamassunā fīhā
na
abuw wa lā yamassunā fīhā lugūb(un).



(Dia)
yang menempatkan kami di tempat yang kekal (surga) dengan karunia-Nya. Di
dalamnya kami tidak lelah dan lesu.”





36





وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَۚ لَا يُقْضٰى
عَلَيْهِمْ فَيَمُوْتُوْا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِّنْ عَذَابِهَاۗ كَذٰلِكَ
نَجْزِيْ كُلَّ كَفُوْرٍ ۚ





Wal-lażīna kafarū lahum
nāru jahannam(a), lā yuq
ā ‘alaihim fayamūtū wa lā yukhaffafu ‘anhum
min ‘ażābihā, każālika najzī kulla kafūr(in).



Orang-orang yang
kufur, bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati
dan tidak diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap
orang yang sangat kufur.





37





وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ
صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا
يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا
لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ ࣖ





Wa hum yaṣṭarikhūna fīhā, rabbanā akhirjnā na‘mal ālian gairal-lażī kunnā na‘mal(u), awalam nu‘ammirkum
mā yatażakkaru fīhi man tażakkara wa jā'akumun nażīr(u), fa żūqū famā li
-ālimīna min naīr(in).



Mereka berteriak di
dalam (neraka) itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya
kami akan mengerjakan kebajikan, bukan (seperti perbuatan) yang pernah kami
kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka,) “Bukankah Kami telah memanjangkan
umurmu dalam masa (yang cukup) untuk dapat berpikir bagi orang yang mau
berpikir. (Bukankah pula) telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?
Maka, rasakanlah (azab Kami). Bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong
pun.”





38





اِنَّ اللّٰهَ عَالِمُ غَيْبِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ
عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ





Innallāha ‘ālimu
gaibis-samāwāti wal-ar
(i), innahū ‘alīmum biżāti-udūr(i).



Sesungguhnya Allah
mengetahui yang gaib di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
segala isi hati.





39





هُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ فِى الْاَرْضِۗ فَمَنْ كَفَرَ
فَعَلَيْهِ كُفْرُهٗۗ وَلَا يَزِيْدُ الْكٰفِرِيْنَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ
اِلَّا مَقْتًا ۚوَلَا يَزِيْدُ الْكٰفِرِيْنَ كُفْرُهُمْ اِلَّا خَسَارًا





Huwal-lażī ja‘alakum
khalā'ifa fil-ar
(i), faman kafara fa‘alaihi kufruh(ū), wa lā
yazīdul-kāfirīna kufruhum ‘inda rabbihim illā maqtā(n), wa lā yazīdul-kāfirīna
kufruhum illā khasārā(n).



Dialah yang menjadikan
kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Siapa yang kufur, (akibat) kekufurannya
akan menimpa dirinya sendiri. Kekufuran orang-orang kafir itu hanya akan
menambah kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Kekufuran orang-orang kafir itu juga
hanya akan menambah kerugian mereka.





40





قُلْ اَرَءَيْتُمْ شُرَكَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ
دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَرُوْنِيْ مَاذَا خَلَقُوْا مِنَ الْاَرْضِ اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ
فِى السَّمٰوٰتِۚ اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا فَهُمْ عَلٰى بَيِّنَتٍ مِّنْهُۚ بَلْ
اِنْ يَّعِدُ الظّٰلِمُوْنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا اِلَّا غُرُوْرًا





Qul ara'aitum
syurakā'akumul-lażīna tad‘ūna min dūnillāh(i), arūnī māżā khalaqū minal-ar
i am lahum syirkun fis-samāwāt(i), am ātaināhum kitāban fahum ‘alā
bayyinatim minh(u), bal iy ya‘idu
-ālimūna ba‘uhum ba‘an illā gurūrā(n).



Katakanlah,
“Terangkanlah (perihal) sesembahanmu yang kamu seru selain Allah.
Perlihatkanlah kepada-Ku (bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka
ciptakan ataukah mereka mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit atau
adakah Kami menganugerahkan kitab kepada mereka sehingga mereka mendapat
keterangan-keterangan yang jelas darinya?” Sebenarnya orang-orang zalim itu,
sebagian mereka, hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain.





41





۞ اِنَّ اللّٰهَ يُمْسِكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ اَنْ تَزُوْلَا
ەۚ وَلَىِٕنْ زَالَتَآ اِنْ اَمْسَكَهُمَا مِنْ اَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗاِنَّهٗ
كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا





Innallāha
yumsikus-samāwāti wal-ar
a an tazūlā, wa la'in zālatā in amsakahumā min
a
adim mim ba‘dih(ī), innahū kāna alīman gafūrā(n).



Sesungguhnya Allah
yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap. Jika keduanya akan lenyap,
tidak ada seorang pun yang mampu menahannya selain-Nya. Sesungguhnya Dia Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.





42





وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَىِٕنْ جَاۤءَهُمْ
نَذِيْرٌ لَّيَكُوْنُنَّ اَهْدٰى مِنْ اِحْدَى الْاُمَمِۚ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ
نَذِيْرٌ مَّا زَادَهُمْ اِلَّا نُفُوْرًاۙ





Wa aqsamū billāhi
jahda aimānihim la'in jā'ahum nażīrul layakūnunna ahdā min i
dal-umam(i), falammā jā'ahum nażīrum mā zādahum illā nufūrā(n).



Mereka bersumpah atas
(nama) Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih banyak mendapat petunjuk daripada
salah satu umat (yang lain). Akan tetapi, ketika pemberi peringatan datang
kepada mereka, tidak menambah (apa-apa) kepada mereka, kecuali makin jauh dari
(kebenaran)





43





ۨاسْتِكْبَارًا فِى الْاَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِۗ وَلَا يَحِيْقُ
الْمَكْرُ السَّيِّئُ اِلَّا بِاَهْلِهٖ ۗفَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا سُنَّتَ
الْاَوَّلِيْنَۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا ەۚ وَلَنْ تَجِدَ
لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَحْوِيْلًا





Istikbāran fil-ari wa makras-sayyi'(i), wa lā yaīqul-makrus-sayyi'u
illā bi'ahlih(ī), fahal yan
urūna illā sunnatal-awwalīn(a), falan tajida
lisunnatillāhi tabdīlā(n), wa lan tajida lisunnatillāhi ta
wīlā(n).



karena kesombongan
(mereka) di bumi dan karena rencana jahat mereka. Akibat (buruk) dari rencana
jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanya
menunggu ketetapan (yang berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu.
637) Maka, kamu tidak akan mendapatkan perubahan atas ketetapan
Allah dan tidak (pula) akan menemukan penyimpangan bagi ketetapan Allah itu.



Catatan
Kaki



637) Yang dimaksud dengan ketetapan (yang berlaku)
kepada orang-orang yang terdahulu adalah turunnya azab kepada orang-orang yang
mendustakan rasul.





44





اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ
عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَكَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً
ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعْجِزَهٗ مِنْ شَيْءٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى
الْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ عَلِيْمًا قَدِيْرًا





Awalam yasīrū fil-ari fa yanurū kaifa kāna ‘āqibatul-lażīna min qablihim
wa kānū asyadda minhum quwwah(tan), wa mā kānallāhu liyu‘jizahū min syai'in
fis-samāwāti wa lā fil-ar
(i), innahū kāna ‘alīman qadīrā(n).



Tidakkah mereka
bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka
(yang mendustakan rasul), padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari
mereka? Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah, baik di langit
maupun di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.





45





وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوْا مَا تَرَكَ
عَلٰى ظَهْرِهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ
مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِعِبَادِهٖ
بَصِيْرًا ࣖ





Wa lau
yu'ākhiżullāhun-nāsa bimā kasabū mā taraka ‘alā
ahrihā min dābbatiw wa
lākiy yu'akhkhiruhum ilā ajalim musammā(n), fa iżā jā'a ajaluhum fa innallāha kāna
bi‘ibādihī ba
īrā(n).



Sekiranya Allah
menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak
akan menyisakan satu makhluk pun yang bergerak dan bernyawa di bumi ini. Akan
tetapi, Dia menangguhkan (hukuman)-nya sampai waktu yang sudah ditentukan.
Maka, apabila datang ajal (waktu ditimpakannya hukuman atas) mereka,
sesungguhnya Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.



 


Related Posts

Daftar Surat Al-Qur'an Indonesia


1

Al-Fātiḥah (Pembuka)

Makkiyah7 Ayat

الفاتحة

2

Al-Baqarah (Sapi)

Madaniyah286 Ayat

البقرة

3

Āli ‘Imrān(Keluarga Imran)

Madaniyah200 Ayat

اٰل عمرٰن

4

An-Nisā' (Perempuan)

Madaniyah176 Ayat

النّساۤء

5

Al-Mā'idah(Hidangan)

Madaniyah120 Ayat

الماۤئدة

6

Al-An‘ām (Binatang Ternak)

Makkiyah165 Ayat

الانعام

7

Al-A‘rāf(Tempat Tertinggi)

Makkiyah206 Ayat

الاعراف

8

Al-Anfāl(Rampasan Perang)

Madaniyah75 Ayat

الانفال

9

At-Taubah(Pengampunan)

Madaniyah129 Ayat

التّوبة

10

Yūnus(Yunus)

Makkiyah109 Ayat

يونس

11

Hūd(Hud)

Makkiyah123 Ayat

هود

12

Yūsuf(Yusuf)

Makkiyah111 Ayat

يوسف

13

Ar-Ra‘d(Guruh)

Makkiyah43 Ayat

الرّعد

14

Ibrāhīm(Ibrahim)

Makkiyah52 Ayat

ابرٰهيم

15

Al-Ḥijr(Hijr)

Makkiyah99 Ayat

الحجر

16

An-Naḥl(Lebah)

Makkiyah128 Ayat

النّحل

17

Al-Isrā'(Memperjalankan di Malam Hari)

Makkiyah111 Ayat

الاسراۤء

18

Al-Kahf(Gua)

Makkiyah110 Ayat

الكهف

19

Maryam(Maryam)

Makkiyah98 Ayat

مريم

20

Ṭāhā(Taha)

Makkiyah135 Ayat

طٰهٰ

21

Al-Anbiyā' (Para Nabi)

Makkiyah112 Ayat

الانبياۤء

22

Al-Ḥajj(Haji)

Madaniyah78 Ayat

الحجّ

23

Al-Mu'minūn(Orang-Orang Mukmin)

Makkiyah118 Ayat

المؤمنون

24

An-Nūr(Cahaya)

Madaniyah64 Ayat

النّور

25

Al-Furqān(Pembeda)

Makkiyah77 Ayat

الفرقان

26

Asy-Syu‘arā'(Para Penyair)

Makkiyah227 Ayat

الشّعراۤء

27

An-Naml(Semut)

Makkiyah93 Ayat

النّمل

28

Al-Qaṣaṣ(Kisah-Kisah)

Makkiyah88 Ayat

القصص

29

Al-‘Ankabūt(Laba-Laba)

Makkiyah69 Ayat

العنكبوت

30

Ar-Rūm(Romawi)

Makkiyah60 Ayat

الرّوم

31

Luqmān (Luqman)

Makkiyah34 Ayat

لقمٰن

32

As-Sajdah(Sajdah)

Makkiyah30 Ayat

السّجدة

33

Al-Aḥzāb(Golongan Yang Bersekutu)

Madaniyah73 Ayat

الاحزاب

34

Saba' (Saba')

Makkiyah54 Ayat

سبأ

35

Fāṭir(Pencipta)

Makkiyah45 Ayat

فاطر

36

Yāsīn(Yasin)

Makkiyah83 Ayat

يٰسۤ

37

Aṣ-Ṣāffāt(Barisan-Barisan)

Makkiyah182 Ayat

الصّٰۤفّٰت

38

Ṣād (Ṣād )

Makkiyah88 Ayat

صۤ

39

Az-Zumar(Rombongan)

Makkiyah75 Ayat

الزّمر

40

Gāfir (Maha Pengampun)

Makkiyah85 Ayat

غافر

41

Fuṣṣilat(Dijelaskan)

Makkiyah54 Ayat

فصّلت

42

Asy-Syūrā(Musyawarah)

Makkiyah53 Ayat

الشّورٰى

43

Az-Zukhruf(Perhiasan dari Emas)

Makkiyah89 Ayat

الزّخرف

44

Ad-Dukhān(Kabut Asap)

Makkiyah59 Ayat

الدّخان

45

Al-Jāṡiyah(Berlutut)

Makkiyah37 Ayat

الجاثية

46

Al-Aḥqāf(Ahqaf)

Makkiyah35 Ayat

الاحقاف

47

Muḥammad (Nabi Muhammad)

Madaniyah38 Ayat

محمّد

48

Al-Fatḥ(Kemenangan)

Madaniyah29 Ayat

الفتح

49

Al-Ḥujurāt(Kamar-Kamar)

Madaniyah18 Ayat

الحجرٰت

50

Qāf(Qaf)

Makkiyah45 Ayat

قۤ

51

Aż-Żāriyāt(Yang Menerbangkan)

Makkiyah60 Ayat

الذّٰريٰت

52

Aṭ-Ṭūr(Gunung)

Makkiyah49 Ayat

الطّور

53

An-Najm(Bintang)

Makkiyah62 Ayat

النّجم

54

Al-Qamar(Bulan)

Makkiyah55 Ayat

القمر

55

Ar-Raḥmān(Yang Maha Pengasih)

Makkiyah78 Ayat

الرّحمٰن

56

Al-Wāqi‘ah(Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)

Makkiyah96 Ayat

الواقعة

57

Al-Ḥadīd(Besi)

Madaniyah29 Ayat

الحديد

58

Al-Mujādalah(Gugatan)

Madaniyah22 Ayat

المجادلة

59

Al-Ḥasyr(Pengusiran)

Madaniyah24 Ayat

الحشر

60

Al-Mumtaḥanah(Wanita Yang Diuji)

Madaniyah13 Ayat

الممتحنة

61

Aṣ-Ṣaff(Barisan)

Madaniyah14 Ayat

الصّفّ

62

Al-Jumu‘ah(Jumat)

Madaniyah11 Ayat

الجمعة

63

Al-Munāfiqūn(Orang-Orang Munafik)

Madaniyah11 Ayat

المنٰفقون

64

At-Tagābun(Pengungkapan Kesalahan)

Madaniyah18 Ayat

التّغابن

65

Aṭ-Ṭalāq(Talak)

Madaniyah12 Ayat

الطّلاق

66

At-taḥrīm(Pengharaman)

Madaniyah12 Ayat

التّحريم

67

Al-Mulk(Kerajaan)

Makkiyah30 Ayat

المُلك

68

Al-Qalam(Pena)

Makkiyah52 Ayat

القلم

69

Al-Ḥāqqah(Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)

Makkiyah52 Ayat

الحاۤقّة

70

Al-Ma‘ārij(Tempat-Tempat Naik)

Makkiyah44 Ayat

المعارج

71

Nūḥ(Nuh)

Makkiyah28 Ayat

نوح

72

Al-Jinn(Jin)

Makkiyah28 Ayat

الجنّ

73

Al-Muzzammil(Orang Berkelumun)

Makkiyah20 Ayat

المزّمّل

74

Al-Muddaṡṡir(Orang Berselimut)

Makkiyah56 Ayat

المدّثّر

75

Al-Qiyāmah(Hari Kiamat)

Makkiyah40 Ayat

القيٰمة

76

Al-Insān(Manusia)

Madaniyah31 Ayat

الانسان

77

Al-Mursalāt(Malaikat Yang Diutus)

Makkiyah50 Ayat

المرسلٰت

78

An-Naba'(Berita)

Makkiyah40 Ayat

النّبأ

79

An-Nāzi‘āt(Yang Mencabut Dengan Keras)

Makkiyah46 Ayat

النّٰزعٰت

80

‘Abasa(Berwajah Masam)

Makkiyah42 Ayat

عبس

81

At-Takwīr(Penggulungan)

Makkiyah29 Ayat

التّكوير

82

Al-Infiṭār(Terbelah)

Makkiyah19 Ayat

الانفطار

83

Al-Muṭaffifīn(Orang-Orang Yang Curang)

Makkiyah36 Ayat

المطفّفين

84

Al-Insyiqāq(Terbelah)

Makkiyah25 Ayat

الانشقاق

85

Al-Burūj(Gugusan Bintang)

Makkiyah22 Ayat

البروج

86

Aṭ-Ṭāriq(Yang Datang Pada Malam Hari)

Makkiyah17 Ayat

الطّارق

87

Al-A‘lā(Yang Maha Tinggi)

Makkiyah19 Ayat

الاعلى

88

Al-Gāsyiyah(Hari Kiamat Yang Menghilangkan Kesadaran)

Makkiyah26 Ayat

الغاشية

89

Al-Fajr(Fajar)

Makkiyah30 Ayat

الفجر

90

Al-Balad(Negeri)

Makkiyah20 Ayat

البلد

91

Asy-Syams(Matahari)

Makkiyah15 Ayat

الشّمس

92

Al-Lail(Malam)

Makkiyah21 Ayat

الّيل

93

Aḍ-Ḍuḥā(Duha)

Makkiyah11 Ayat

الضّحى

94

Asy-Syarḥ(Pelapangan)

Makkiyah8 Ayat

الشّرح

95

At-Tīn(Buah Tin)

Makkiyah8 Ayat

التّين

96

Al-‘Alaq(Segumpal Darah)

Makkiyah19 Ayat

العلق

97

Al-Qadr(Al-Qadar)

Makkiyah5 Ayat

القدر

98

Al-Bayyinah(Bukti Nyata)

Madaniyah8 Ayat

البيّنة

99

Az-Zalzalah(Guncangan)

Madaniyah8 Ayat

الزّلزلة

100

Al-‘Ādiyāt(Kuda Perang Yang Berlari Kencang)

Makkiyah11 Ayat

العٰديٰت

101

Al-Qāri‘ah(Al-Qāri‘ah)

Makkiyah11 Ayat

القارعة

102

At-Takāṡur(Berbangga-Bangga Dalam Memperbanyak Dunia)

Makkiyah8 Ayat

التّكاثر

103

Al-‘Aṣr(Masa)

Makkiyah3 Ayat

العصر

104

Al-Humazah(Pengumpat)

Makkiyah9 Ayat

الهمزة

105

Al-Fīl(Gajah)

Makkiyah5 Ayat

الفيل

106

Quraisy(Orang Quraisy)

Makkiyah4 Ayat

قريش

107

Al-Mā‘ūn(Bantuan)

Makkiyah7 Ayat

الماعون

108

Al-Kauṡar(Nikmat Yang Banyak)

Makkiyah3 Ayat

الكوثر

109

Al-Kāfirūn(Orang-Orang kafir)

Makkiyah6 Ayat

الكٰفرون

110

An-Naṣr(Pertolongan)

Madaniyah3 Ayat

النّصر

111

Al-Lahab(Gejolak Api)

Makkiyah5 Ayat

اللّهب

112

Al-Ikhlāṣ(Ikhlas)

Makkiyah4 Ayat

الاخلاص

113

Al-Falaq(Fajar)

Madaniyah5 Ayat

الفلق

114

An-Nās(Manusia)

Madaniyah6 Ayat

النّاس