Audio Surat Al-Furqan 1-77
1
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ
لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ
Tabārakal-lażī
nazzalal-furqāna ‘alā ‘abdihī liyakūna lil-‘ālamīna nażīrā(n).
Maha berlimpah
anugerah (Allah) yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya
(Nabi Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
2
ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ
وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ
فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرًا
Allażī lahū
mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahū
syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai'in fa qaddarahū taqdīrā(n).
(Yaitu
Zat) yang milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, (Dia) tidak mempunyai anak,
dan tidak ada satu sekutu pun dalam kekuasaan(-Nya). Dia telah menciptakan
segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.
3
وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا
وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا
وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا
Wattakhażū min dūnihī
ālihatal lā yakhluqūna syai'aw wa hum yukhlaqūna wa lā yamlikūna li'anfusihim ḍarraw wa lā naf‘aw wa lā yamlikūna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyūrā(n).
Mereka mengambil
sembahan selain Dia, padahal mereka (sembahan itu) tidak dapat menciptakan apa
pun. Bahkan, mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya
terhadap dirinya, tidak dapat (mendatangkan) manfaat, serta tidak kuasa
mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan.
4
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ
ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا
وَّزُوْرًا ۚ
Wa qālal-lażīna kafarū
in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a‘ānahū ‘alaihi qaumun ākharūn(a), fa qad jā'ū ẓulmaw wa zūrā(n).
Orang-orang kafir
berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh
dia (Nabi Muhammad) dengan dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka
telah berbuat zalim dan dusta yang besar.
5
وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ
تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
Wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā ‘alaihi bukrataw wa aṣīlā(n).
Mereka berkata, “(Itu)
dongeng-dongeng orang-orang dahulu yang diminta (oleh Nabi Muhammad) agar
(dongeng) itu dituliskan. Lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi
dan petang.”
6
قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Qul anzalahul-lażī
ya‘lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ(i), innahū kāna gafūrar
raḥīmā(n).
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “(Al-Qur’an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di
langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
7
وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ
وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ
مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ
Wa qālū mā
lihāżar-rasūli ya'kuluṭ-ṭa‘āma wa yamsyī
fil-aswāq(i), lau lā unzila ‘alaihi malakun fa yakūna ma‘ahū nażīrā(n).
Mereka berkata,
“Mengapa Rasul (Nabi Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?
Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan
peringatan bersama dia,
8
اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ
يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا
مَّسْحُوْرًا
Au yulqā ilaihi kanzun
au takūnu lahū jannatuy ya'kulu minhā, wa qālaẓ-ẓālimūna in tattabi‘ūna illā rajulam masḥūrā(n).
atau (mengapa tidak)
diturunkan kepadanya harta kekayaan atau kebun baginya, sehingga dia dapat
makan dari (hasil)-nya?” Orang-orang zalim itu berkata, “Kamu tidak lain
hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”
9
اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا
يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا ࣖ
Unẓur kaifa ḍarabū lakal-amṡāla fa ḍallū falā yastaṭī‘ūna sabīlā(n).
Perhatikanlah (Nabi
Muhammad) bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan (yang buruk) tentang
engkau! Maka, sesatlah mereka. Mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk
menentang kerasulanmu).
10
تَبٰرَكَ الَّذِيْٓ اِنْ شَاۤءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا
Tabārakal-lażī in
syā'a ja‘ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), wa yaj‘al laka quṣūrā(n).
Maha berlimpah
anugerah (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia menjadikan bagimu
(sesuatu) yang lebih baik daripada (yang mereka katakan) itu, (yaitu)
kebun-kebun yang mengalir di bawah (di sekitar)-nya sungai-sungai. Dia
menjadikan (pula) istana-istana untukmu.
11
بَلْ كَذَّبُوْا بِالسَّاعَةِۙ وَاَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ
بِالسَّاعَةِ سَعِيْرًا
Bal każżabū
bis-sā‘ah(ti), wa a‘tadnā liman każżaba bis-sā‘ati sa‘īrā(n).
Sebenarnya mereka
mendustakan hari Kiamat. Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa
yang mendustakan hari Kiamat.
12
اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا
تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا
Iżā ra'athum mim
makānim ba‘īdin sami‘ū lahā tagayyuẓaw wa zafīrā(n).
Apabila ia (neraka)
melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar darinya suara gemuruh
karena marah dan geram.
13
وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ
دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا ۗ
Wa iżā ulqū minhā
makānan ḍayyiqam muqarranīna da‘au hunālika ṡubūrā(n).
Apabila mereka
dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dalam keadaan dibelenggu, mereka di
sana berteriak mengharapkan kebinasaan.526)
Catatan
Kaki
526) Mereka mengharapkan kebinasaan supaya
terlepas dari siksa yang sangat besar, yaitu azab di neraka yang sangat panas,
dibelenggu, dan ditempatkan di tempat yang sangat sempit sebagaimana dilukiskan
dalam ayat ini.
14
لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُوْرًا وَّاحِدًا وَّادْعُوْا ثُبُوْرًا
كَثِيْرًا
Lā tad‘ul-yauma ṡubūraw wāḥidaw wad‘ū ṡubūran kaṡīrā(n).
(Akan
dikatakan kepada mereka,) “Janganlah kamu pada hari ini mengharapkan satu
kebinasaan saja, tetapi harapkanlah kebinasaan yang banyak.”
15
قُلْ اَذٰلِكَ خَيْرٌ اَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِيْ وُعِدَ
الْمُتَّقُوْنَۗ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاۤءً وَّمَصِيْرًا
Qul ażālika khairun am
jannatul-khuldil-latī wu‘idal-muttaqūn(a), kānat lahum jazā'aw wa maṣīrā(n).
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Apakah (azab) seperti itu yang baik atau surga yang kekal yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan dan tempat kembali
bagi mereka?”
16
لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ خٰلِدِيْنَۗ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ
وَعْدًا مَّسْـُٔوْلًا
Lahum fīhā mā
yasyā'ūna khālidīn(a), kāna ‘alā rabbika wa‘dam mas'ūlā(n).
Bagi mereka segala yang
mereka kehendaki ada di dalamnya (surga). Mereka kekal (di dalamnya). Itulah
janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan (kepada-Nya).
17
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
فَيَقُوْلُ ءَاَنْتُمْ اَضْلَلْتُمْ عِبَادِيْ هٰٓؤُلَاۤءِ اَمْ هُمْ ضَلُّوا
السَّبِيْلَ ۗ
Wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya‘budūna min dūnillāhi fa yaqūlu a'antum aḍlaltum ‘ibādī hā'ulā'i am hum ḍallus-sabīl(a).
(Ingatlah)
hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka bersama dengan apa yang mereka sembah
selain Allah. Dia lalu berfirman (kepada yang disembah), “Apakah kamu yang
menyesatkan hamba-hamba-Ku itu ataukah mereka sendiri yang sesat dari jalan
(yang benar)?”
18
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ
مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى
نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا
Qālū subḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dūnika min auliyā'a
wa lākim matta‘tahum wa ābā'ahum ḥattā nasuż-żikr(a), wa
kānū qaumam būrā(n).
Mereka (yang disembah
itu) menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung
selain Engkau,527) tetapi Engkau telah memberi mereka dan
nenek moyang mereka kenikmatan hidup sehingga mereka melupakan peringatan dan
mereka kaum yang binasa.”
Catatan
Kaki
527) Setelah mereka dikumpulkan bersama dengan
sembahan mereka, yaitu malaikat, Uzair, Nabi Isa a.s., dan berhala-berhala, dan
setelah Allah Swt. menanyakan kepada sembahan itu, apakah mereka yang
menyesatkan orang-orang itu ataukah orang-orang itu yang sesat dengan
sendirinya, maka yang disembah itu menjawab bahwa tidaklah pantas bagi mereka
untuk menyembah selain Allah Swt., apalagi menyuruh orang lain menyembah selain
Allah Swt.
19
فَقَدْ كَذَّبُوْكُمْ بِمَا تَقُوْلُوْنَۙ فَمَا تَسْتَطِيْعُوْنَ
صَرْفًا وَّلَا نَصْرًاۚ وَمَنْ يَّظْلِمْ مِّنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيْرًا
Faqad każżabūkum bimā
taqūlūn(a), famā tastaṭī‘ūna ṣarfaw wa lā naṣrā(n), wa may yaẓlim minkum nużiqhu ‘ażāban kabīrā(n).
Sungguh, mereka (yang
disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan. Maka, kamu tidak akan
dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu). Siapa di antara
kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami menimpakan kepadanya azab yang besar.
20
وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ
اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا
بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ࣖ ۔
Wa mā arsalnā qablaka
minal-mursalīna illā innahum laya'kulūnaṭ-ṭa‘āma wa yamsyūna fil aswāq(i), wa ja‘alnā ba‘ḍakum liba‘ḍin fitnah(tan), ataṣbirūn(a), wa kāna rabbuka baṣīrā(n).
Kami tidak mengutus
rasul-rasul sebelummu (Nabi Muhammad), melainkan mereka pasti menyantap makanan
dan berjalan di pasar. Kami menjadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi
sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Tuhanmu Maha Melihat.
21
۞ وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا لَوْلَآ
اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ نَرٰى رَبَّنَا ۗ لَقَدِ اسْتَكْبَرُوْا
فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيْرًا
Wa qālal-lażīna lā
yarjūna liqā'anā lau lā unzila ‘alainal-malā'ikata au narā rabbanā,
laqadistakbarū fī anfusihim wa ‘atau ‘utuwwan kabīrā(n).
Orang-orang yang tidak
mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata, “Mengapa tidak
diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan
kita?” Sungguh, mereka benar-benar telah menyombongkan diri dan melampaui batas
(kezaliman) yang sangat besar.
22
يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَىِٕذٍ
لِّلْمُجْرِمِيْنَ وَيَقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا
Yauma
yaraunal-malā'ikata lā busyrā yauma'iżil lil-mujrimīna wa yaqūlūna ḥijram maḥjūrā(n).
(Ingatlah)
hari (ketika) mereka melihat para malaikat. Pada hari itu tidak ada kabar
gembira bagi para pendosa dan mereka (para malaikat) berkata, “Sungguh
terlarang bagi kamu (kabar gembira).”528)
Catatan
Kaki
528) Ini adalah suatu ungkapan yang biasa diucapkan
oleh orang Arab pada waktu menemui musuh atau bencana yang tidak dapat
dihindari. Ungkapan itu berarti ‘semoga Allah Swt. menghindarkan bahaya ini
dariku’.
23
وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ
هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا
Wa qadimnā ilā mā
‘amilū min ‘amalin fa ja‘alnāhu habā'am manṡūrā(n).
Kami perlihatkan
segala amal529) yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan
amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.
Catatan
Kaki
529) Amal-amal baik yang mereka kerjakan di dunia
tidak dibalas oleh Allah Swt. di akhirat karena mereka tidak beriman.
24
اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ يَوْمَىِٕذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَّاَحْسَنُ
مَقِيْلًا
Aṣḥābul-jannati yauma'iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā(n).
Para penghuni surga
pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat
istirahatnya.
25
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاۤءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ
الْمَلٰۤىِٕكَةُ تَنْزِيْلًا
Wa yauma
tasyaqqaqus-samā'u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā'ikatu tanzīlā(n).
(Ingatlah)
hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan malaikat diturunkan
(secara) bergelombang.
26
اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا
عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا
Al-mulku yauma'iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān(i), wa kāna yauman ‘alal-kāfirīna ‘asīrā(n).
Kerajaan yang hak pada
hari itu adalah milik Yang Maha Pengasih. Itu adalah hari yang sangat sulit
bagi orang-orang kafir.
27
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى
اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا
Wa yauma ya‘aḍḍuẓ-ẓālimu ‘alā yadaihi yaqūlu
yā laitanittakhażtu ma‘ar-rasūli sabīlā(n).
(Ingatlah)
hari (ketika) orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, “Oh,
seandainya (dahulu) aku mengambil jalan bersama rasul.
28
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا
Yā wailatā laitanī lam
attakhiż fulānan khalīlā(n).
Oh, celaka aku!
Sekiranya (dahulu) aku tidak menjadikan si fulan530) sebagai teman setia.
Catatan
Kaki
530) Yang dimaksud si fulan adalah setan atau
orang yang telah menyesatkannya di dunia.
29
لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ
وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا
Laqad aḍallanī ‘aniż-żikri ba‘da iż jā'anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażūlā(n).
Sungguh, dia
benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika telah datang
kepadaku. Setan itu adalah (makhluk) yang sangat enggan menolong manusia.”
30
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا
الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
Wa qālar-rasūlu yā
rabbi inna qaumittakhażū hāżal-qur'āna mahjūrā(n).
Rasul (Nabi Muhammad)
berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini
(sebagai) sesuatu yang diabaikan.”
31
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِّنَ
الْمُجْرِمِيْنَۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا
Wa każālika ja‘alnā
likulli nabiyyin ‘aduwwam minal-mujrimīn(a), wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā(n).
Begitulah, bagi setiap
nabi, telah Kami adakan musuh dari para pendosa. Cukuplah Tuhanmu menjadi
pemberi petunjuk dan penolong.
32
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ
الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ
وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Wa qālal-lażīna kafarū
lau lā nuzzila ‘alaihil-qur'ānu jumlataw wāḥidatan - każālika -
linuṡabbita bihī fu'ādaka wa rattalnāhu tartīlā(n).
Orang-orang yang kufur
berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?”
Demikianlah,531) agar Kami memperteguh hatimu (Nabi
Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur,
perlahan, dan benar).
Catatan
Kaki
531) Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus, tetapi
secara berangsur-angsur agar hati Nabi Muhammad saw. menjadi kuat dan mantap.
33
وَلَا يَأْتُوْنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئْنٰكَ بِالْحَقِّ
وَاَحْسَنَ تَفْسِيْرًا ۗ
Wa lā ya'tūnaka bimaṡalin illā ji'nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā(n).
Tidaklah mereka datang
kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, kecuali Kami datangkan kepadamu kebenaran
dan penjelasan yang terbaik.
34
اَلَّذِيْنَ يُحْشَرُوْنَ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ اِلٰى جَهَنَّمَۙ
اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ سَبِيْلًا ࣖ
Allażīna yuḥsyarūna ‘alā wujūhihim ilā jahannam(a), ulā'ika syarrum makānaw
wa aḍallu sabīlā(n).
Orang-orang yang
dikumpulkan ke (neraka) Jahanam dengan diseret wajahnya itulah yang paling
buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.
35
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهٗٓ اَخَاهُ
هٰرُوْنَ وَزِيْرًا ۚ
Wa laqad ātainā
mūsal-kitāba wa ja‘alnā ma‘ahū akhāhu hārūna wazīrā(n).
Sungguh, Kami telah
menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa dan menjadikan Harun saudaranya
untuk menyertai dia sebagai wazir (pembantu).
36
فَقُلْنَا اذْهَبَآ اِلَى الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا
بِاٰيٰتِنَاۗ فَدَمَّرْنٰهُمْ تَدْمِيْرًا ۗ
Fa qulnażhabā
ilal-qaumil-lażīna każżabū bi'āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā(n).
Kemudian Kami
berfirman (kepada keduanya), “Pergilah berdua kepada kaum yang mendustakan
ayat-ayat Kami.” Lalu, Kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya.
37
وَقَوْمَ نُوْحٍ لَّمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ اَغْرَقْنٰهُمْ
وَجَعَلْنٰهُمْ لِلنَّاسِ اٰيَةًۗ وَاَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ عَذَابًا
اَلِيْمًا ۚ
Wa qauma nūḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja‘alnāhum lin-nāsi āyah(tan),
wa a‘tadnā liẓ-ẓālimīna ‘ażāban alīmā(n).
(Kami
telah membinasakan) kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami
menenggelamkan mereka dan menjadikan (kisahnya) sebagai pelajaran bagi manusia.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang zalim azab yang sangat pedih.
38
وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًاۢ بَيْنَ
ذٰلِكَ كَثِيْرًا
Wa ‘ādaw wa ṡamūda wa aṣḥābar-rassi wa qurūnam baina żālika kaṡīrā(n).
(Kami
telah membinasakan) kaum ‘Ad, Samud, penduduk Rass,532) dan banyak (lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu.
Catatan
Kaki
532) Rass adalah telaga yang sudah kering airnya.
Kata tersebut kemudian dijadikan nama suatu kaum. Mereka menyembah patung, lalu
Allah Swt. mengutus Nabi Syu‘aib a.s. kepada mereka.
39
وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْاَمْثَالَۖ وَكُلًّا تَبَّرْنَا
تَتْبِيْرًا
Wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāl(a), wa kullan tabbarnā tatbīrā(n).
Masing-masing telah
Kami berikan kepadanya perumpamaan-perumpamaan (nasib umat terdahulu) dan
masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya.
40
وَلَقَدْ اَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِيْٓ اُمْطِرَتْ مَطَرَ
السَّوْءِۗ اَفَلَمْ يَكُوْنُوْا يَرَوْنَهَاۚ بَلْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ
نُشُوْرًا
Wa laqad atau
‘alal-qaryatil-latī umṭirat maṭaras-sau'(i), afalam
yakūnū yaraunahā, bal kānū lā yarjūna nusyūrā(n).
Sungguh, mereka (kaum
musyrik Makkah) benar-benar telah melalui negeri (Sodom) yang (dahulu) dijatuhi
hujan yang buruk (hujan batu). Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan, mereka
itu sebenarnya tidak mengharapkan adanya kebangkitan.
41
وَاِذَا رَاَوْكَ اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا
الَّذِيْ بَعَثَ اللّٰهُ رَسُوْلًا
Wa iżā ra'auka iy
yattakhiżūnaka illā huzuwā(n), ahāżal-lażī ba‘aṡallāhu rasūlā(n).
Apabila melihat engkau
(Nabi Muhammad), mereka tidak menjadikan engkau selain sebagai ejekan (dengan
mengatakan), “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai rasul?
42
اِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ اٰلِهَتِنَا لَوْلَآ اَنْ صَبَرْنَا
عَلَيْهَاۗ وَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ حِيْنَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ اَضَلُّ
سَبِيْلًا
In kāda layuḍillunā ‘an ālihatinā lau lā an ṣabarnā ‘alaihā, wa
saufa ya‘lamūna ḥīna yaraunal-‘ażāba man aḍallu sabīlā(n).
Sesungguhnya hampir
saja dia (Nabi Muhammad) menyesatkan kita dari sesembahan kita seandainya kita
tidak tetap bertahan (menyembah)-nya.” Kelak mereka akan mengetahui pada saat
melihat azab, siapa gerangan yang paling sesat jalannya.
43
اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ
عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ
Ara'aita manittakhaża
ilāhahū hawāh(u), afa anta takūnu ‘alaihi wakīlā(n).
Sudahkah engkau (Nabi
Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Apakah
engkau akan menjadi pelindungnya?
44
اَمْ تَحْسَبُ اَنَّ اَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُوْنَ اَوْ يَعْقِلُوْنَۗ
اِنْ هُمْ اِلَّا كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ سَبِيْلًا ࣖ
Am taḥsabu anna akṡarahum yasma‘ūna au ya‘qilūn(a), in hum illā
kal-an‘āmi bal hum aḍallu sabīlā(n).
Atau, apakah engkau
mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka tidak lain
hanyalah seperti hewan ternak. Bahkan, mereka lebih sesat jalannya.
45
اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّۚ وَلَوْ شَاۤءَ
لَجَعَلَهٗ سَاكِنًاۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ
Alam tara ilā rabbika
kaifa maddaẓ-ẓill(a), wa lau syā'a
laja‘alahū sākinā(n), ṡumma ja‘alnasy-syamsa ‘alaihi dalīlā(n).
Tidakkah engkau
memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu? Bagaimana Dia memanjangkan (dan
memendekkan) bayang-bayang? Sekiranya berkehendak, niscaya Dia menjadikannya
(bayang-bayang itu) tetap. Kemudian, Kami jadikan matahari sebagai petunjuk
tentangnya (bayang-bayang itu).
46
ثُمَّ قَبَضْنٰهُ اِلَيْنَا قَبْضًا يَّسِيْرًا
Ṡumma qabaḍnā ilainā qabḍay yasīrā(n).
Kemudian, Kami
menariknya (bayang-bayang itu) ke (arah yang) Kami (kehendaki) sedikit demi
sedikit.533)
Catatan
Kaki
533) Maksud kalimat ini adalah bahwa bayang-bayang
itu Kami hilangkan secara perlahan sesuai perjalanan matahari menuju tempat
terbenamnya.
47
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ
سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا
Wa huwal-lażī ja‘ala
lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja‘alan-nahāra nusyūrā(n).
Dialah yang menjadikan
malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang
untuk bangkit berusaha.
48
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ
رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ
Wa huwal-lażī
arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih(ī), wa anzalnā minas-samā'i mā'an ṭahūrā(n).
Dialah yang meniupkan
angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).
Kami turunkan dari langit air yang sangat suci.
49
لِّنُحْيِ َۧ بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا وَّنُسْقِيَهٗ مِمَّا
خَلَقْنَآ اَنْعَامًا وَّاَنَاسِيَّ كَثِيْرًا
Linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahū mimmā khalaqnā an‘āmaw wa
anāsiyya kaṡīrā(n).
Agar dengannya (air
itu) Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus) dan memberi minum kepada
sebagian apa yang telah Kami ciptakan, (berupa) hewan-hewan ternak dan manusia
yang banyak.
50
وَلَقَدْ صَرَّفْنٰهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوْاۖ فَاَبٰىٓ
اَكْثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوْرًا
Wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarū, fa abā akṡarun-nāsi illā kufūrā(n).
Sungguh, Kami
benar-benar telah mempergilirkannya (hujan itu) di antara mereka agar mereka
mengambil pelajaran. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mau (bersyukur),
bahkan mereka mengingkari (nikmat).
51
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِيْ كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيْرًا ۖ
Wa lau syi'nā laba‘aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā(n).
Sekiranya berkehendak,
niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri.
52
فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِهٖ جِهَادًا كَبِيْرًا
Falā tuṭi‘il-kāfirīna wa jāhidhum bihī jihādan kabīrā(n).
Maka, janganlah engkau
taati orang-orang kafir dan berjihadlah menghadapi mereka dengannya (Al-Qur’an)
dengan (semangat) jihad yang besar.
53
۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ
وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا
Wa huwal-lażī
marajal-baḥraini hāżā ‘ażbun furātuw wa hāżā milḥun ujāj(un), wa ja‘ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjūrā(n).
Dialah yang membiarkan
dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar serta segar dan yang lain
sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
tidak tembus.
54
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا
وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Wa huwal-lażī khalaqa
minal-mā'i basyaran fa ja‘alahū nasabaw wa ṣihrā(n), wa kāna
rabbuka qadīrā(n).
Dialah (pula) yang
menciptakan manusia dari air (mani). Lalu, Dia menjadikannya (manusia itu
mempunyai) keturunan dan muṣāharah (persemendaan).534) Tuhanmu adalah Maha Kuasa.
Catatan
Kaki
534) Muṣāharah (persemendaan)
adalah hubungan kekeluargaan yang timbul akibat ikatan pernikahan, seperti
menantu, mertua, dan ipar.
55
وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُهُمْ وَلَا
يَضُرُّهُمْۗ وَكَانَ الْكَافِرُ عَلٰى رَبِّهٖ ظَهِيْرًا
Wa ya‘budūna min
dūnillāhi mā lā yanfa‘uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru
‘alā rabbihī ẓahīrā(n).
Mereka menyembah
selain Allah apa yang tidak memberikan manfaat dan tidak (pula) mendatangkan
mudarat kepada mereka. Orang kafir adalah penolong (bagi setan dalam berbuat
durhaka) terhadap Tuhannya.
56
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا
Wa mā arsalnāka illā
mubasysyiraw wa nażīrā(n).
Tidaklah Kami mengutus
engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan.
57
قُلْ مَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ
اَنْ يَّتَّخِذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا
Qul mā as'alukum
‘alaihi min ajrin illā man syā'a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā(n).
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu (dalam menyampaikan
risalah itu), kecuali (mengharapkan agar) orang mau mengambil jalan kepada
Tuhannya.”
58
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ
بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ
Wa tawakkal ‘alal-ḥayyil-lażī lā yamūtu wa sabbiḥ biḥamdih(ī), wa kafā bihī biżunūbi ‘ibādihī khabīrā(n).
Bertawakallah kepada
(Allah) Yang Maha Hidup yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.
Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.
59
اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ
سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهٖ
خَبِيْرًا
Allażī
khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā ‘alal-‘arsy(i), ar-raḥmānu fas'al bihī khabīrā(n).
(Allah)
yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa. Kemudian, Dia bersemayam di atas ʻArasy.535) (Dialah) Yang Maha Pengasih. Tanyakanlah (wahai Nabi
Muhammad) tentang Dia (Allah) kepada Yang Maha Mengetahui (Allah).
Catatan
Kaki
535) Lihat catatan kaki surah al-A‘rāf (7): 54.
60
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اسْجُدُوْا لِلرَّحْمٰنِ قَالُوْا وَمَا
الرَّحْمٰنُ اَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُوْرًا ۩ ࣖ
Wa iżā qīla
lahumusjudū lir-raḥmāni qālū wa mar-raḥmānu anasjudu limā ta'murunā wa zādahum nufūrā(n).
Apabila dikatakan
kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih.” Mereka menjawab, “Siapakah
Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami bersujud kepada (Allah) yang engkau (Nabi
Muhammad) perintahkan kepada kami?” (Perintah) itu menambah mereka makin lari
(dari kebenaran).
61
تَبٰرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ
فِيْهَا سِرٰجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا
Tabārakal-lażī ja‘ala
fis-samā'i burūjaw wa ja‘ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā(n).
Maha Memberkahi
(Allah) yang menjadikan gugusan bintang di langit serta padanya pelita
(matahari) dan bulan yang bercahaya.
62
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ
اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ اَوْ اَرَادَ شُكُوْرًا
Wa huwal-lażī
ja‘alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda
syukūrā(n).
Dia (pula) yang
menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil
pelajaran atau ingin bersyukur.
63
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ
هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
Wa ‘ibādur-raḥmānil-lażīna yamsyūna ‘alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilūna qālū salāmā(n).
Hamba-hamba Tuhan Yang
Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan
apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina),
mereka mengucapkan, “Salam.”
64
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
Wal-lażīna yabītūna
lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā(n).
Dan, orang-orang yang
mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan
berdiri.
65
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ
جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ
Wal-lażīna yaqūlūna
rabbanaṣrif ‘annā ‘ażāba jahannam(a), inna ‘ażābahā kāna
garāmā(n).
Dan, orang-orang yang
berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena)
sesungguhnya azabnya itu kekal.”
66
اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا
Innahā sā'at
mustaqarraw wa muqāmā(n).
Sesungguhnya ia
(Jahanam itu) adalah tempat menetap dan kediaman yang paling buruk.
67
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ
يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
Wal-lażīna iżā anfaqū
lam yusrifū wa lam yaqturū wa kāna baina żālika qawāmā(n).
Dan, orang-orang yang
apabila berinfak tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Infak mereka) adalah
pertengahan antara keduanya.
68
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا
يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا
يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ
Wal-lażīna lā yad‘ūna
ma‘allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulūnan nafsal-latī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznūn(a),
wa may yaf‘al żālika yalqa aṡāmā(n).
Dan, orang-orang yang
tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang
diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa
yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa.
69
يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ
مُهَانًا ۙ
Yuḍā‘af lahul-‘ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā(n).
Baginya akan
dilipatgandakan azab pada hari Kiamat dan dia kekal dengan azab itu dalam
kehinaan.
70
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا
فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ
غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Illā man tāba wa āmana
wa ‘amila ‘amalan ṣāliḥan fa ulā'ika
yubaddilullāhu sayyi'ātihim ḥasanāt(in), wa kānallāhu gafūrar raḥīmā(n).
Kecuali, orang yang
bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka
(dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ
مَتَابًا
Wa man tāba wa ‘amila ṣāliḥan fa innahū yatūbu ilallāhi matābā(n).
Siapa yang bertobat
dan beramal saleh sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang
sebenarnya.
72
وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا
بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا
Wal-lażīna
yasyhadūnaz-zūr(a), wa iżā marrū bil-lagwi marrū kirāmā(n).
Dan, orang-orang yang tidak
memberikan kesaksian palsu serta apabila mereka berpapasan dengan (orang-orang)
yang berbuat sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatannya.
73
وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا
عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا
Wal-lażīna iżā żukkirū
bi'āyāti rabbihim lam yakhirrū ‘alaihā ṣummaw wa ‘umyānā(n).
Dan, orang-orang yang
apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka tidak bersikap sebagai
orang-orang yang tuli dan buta.
74
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Wal-lażīna yaqūlūna
rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a‘yuniw waj‘alnā
lil-muttaqīna imāmā(n).
Dan, orang-orang yang
berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari
pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi
orang-orang yang bertakwa.”
75
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ
فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ
Ulā'ika
yujzaunal-gurfata bimā ṣabarū wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā(n).
Mereka itu akan diberi
balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka serta di
sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.
76
خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا
Khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā(n).
Mereka kekal di
dalamnya. (Surga) itu sebaik-baik tempat menetap dan kediaman.
77
قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلَا دُعَاۤؤُكُمْۚ فَقَدْ
كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا ࣖ
Qul mā ya‘ba'u bikum
rabbī lau lā du‘ā'ukum, faqad każżabtum fa saufa yakūnu lizāmā(n).
Katakanlah (Nabi
Muhammad kepada orang-orang musyrik), “Tuhanku tidak akan mengindahkanmu kalau
tidak karena ibadahmu. Padahal, sungguh kamu telah mendustakan-Nya? Oleh karena
itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).”